TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Penyebab Penurunan Penglihatan Warga Usai Vaksinasi di Malang 

Hasil pemeriksaan terjadi peradangan saraf mata

Joko Santoso didampingi sang istri menunjukkan kartu vaksin. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Kasus pasien diduga mengalami penurunan penglihatan pasca vaksinasi mulai menemukan titik terang. Pasien bernama Joko Santoso tersebut mengalami penurunan penglihatan usai mendapat suntikan vaksin pada 3 September lalu. Kemudian setelah mengelami penurunan penglihatan, sang istri dari Joko Santoso melaporkan hal tersebut dan kemudian pemeriksaan dilakukan pada sang suami. 

Baca Juga: Warga Malang Curhat Suaminya Buta Usai Vaksinasi

1. Pasien didiagnosis mengalami keradangan pada saraf mata

Joko Santoso saat menceritakan kondisinya saat ini usai penglihatannya menurun. IDN Times/Alfi Ramadana

Mengenai hal tersebut Dr Wino, Spesialis Mata Konsultan, Sub Spesialis Neurooctamologi menyampaikan, pasien telah menjalani rangkaian pemeriksaan mata secara lengkap mulai dari segmen atrior, segmen isterior, dan pemeriksaan mata saraf lengkap, untuk menilai struktur anatomi dari saraf mata dan terkait pembuluh darah. Kemudian pemeriksaan oxiti dan oxiti demografi. Termasuk pemeriksaan darah lengkap, kepala dan juga pembuluh darah di otak.

"Dari hasil pemeriksaan lengkap ini, didapatkan diagnosis terjadi keradangan pada saraf mata pasien yang biasa di sebut neurotis optik. Setelah itu, pasien kemudian menjalani rawat inap dan mendapatkan terapi dari tim gabungan dokter spesialis saraf mata, neurologi dan penyakit dalam," paparnya dalam sesi konferensi pers di RS Saiful Anwar, Selasa (7/12/2021). 

2. Penglihatan mulai membaik pada hari ke empat

Joko Santoso saat bercerita terkait kronologi kejadian penglihatannya menurun usai vaksin. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh, Wino menambahkan bahwa dalam perkembangannya pasien mulai menunjukkan adanya perbaikan penglihatan pada hari ke 4. Perbaikan yang dimaksud adalah mulai melihat bayang-bayang dan terus mengalami perbaikan ketajaman penglihatan selama perawatan. Pasien kemudian dipulangkan setelah rawat inap 9 hari, dan mendapatkan terapi obat yang diminumkan. 

"Evaluasi secara rutin dan berkala tetap dilakukan pasien di poli mata dan poli neurologi RSSA," tambahnya. 

3. Penyebab peradangan belum bisa dipastikan

Joko Santoso dan istrinya Titik Andayani menunjukkan surat bukti vaksin pertama. IDN Times/Alfi Ramadana

Terkait penyebab peradangan pada saraf mata dari pasien tersebut, Wino menjelaskan bahwa bisa dari banyak hal atau bahkan tak diketahui. Salah satunya adalah karena inflamasi, proses peradangan, infeksi atau juga penyebab lain yang bisa menurunkan fungsi dan secara anatomi bisa merubah struktur dari saraf mata.

"Untuk pemulihannya, karena ini terjadi pada optik neuritis maka otomatis akan mengalami perbaikan signifikan selama perawatan beberapa bulan. Evaluasi berkala akan dilakukan hingga 6 bulan atau satu tahun," sambungnya. 

Baca Juga: Sempat Kabur Usai Vaksinasi, Penglihatan Joko Sudah Kembali 75 Persen

Berita Terkini Lainnya