Sedekah Bumi, Kelenteng Eng An Kiong Bagikan 3000 Paket Sembako
IDN Times/ Alfi Ramadana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Senyum bahagia terpancar dari warga yang mendapat paket sembako. Beberapa warga tampak terlihat bahagia sembari menenteng paket sembako pembagian dari Kelenteng Eng An Kiong, Rabu (28/8). Salah satunya dirasakan oleh Pipit Sri Rahayu. Warga kawasan Jl Pisang Candi kota Malang yang turut dalam antrean. Pembagian paket sembako tersebut merupakan bagian dari agenda Sedekah Bumi yang dilakukan oleh pengurus kelenteng.
1. Sudah lima kali ikut pembagian paket sembako
IDN Times/ Alfi RamadanaPipit mengakui sudah datang dan mengantri sejak pukul 06.00 WIB. Ia datang bersama ketiga anaknya untuk bisa mendapatkan paket sembako dari Kelenteng Eng An Kiong. Menurutnya pembagian paket sembako tersebut cukup membantu bagi masyarakat kecil seperti dirinya.
"Saya sangat senang sekali. Ini cukup membantu untuk masyarakat kecil seperti saya. Sudah lima kali ini saya selalu datang kalau ada pembagian sembako," ucapnya.
2. Langsung datang saja
IDN Times/ Alfi RamadanaUntuk proses pengambilan paket sembako menurut Pipit tak terlalu sulit. Ia mengakui hanya langsung datang saja ke Kelenteng Eng An Kiong untuk mengikuti antrian. Lalu masyarakat berbaris mengantri untuk mendapat giliran mengambil paket sembako.
"Saya tahunya diberitahu tetangga. Tidak ada pendataan, hanya datang saja mengantri," imbuhnya.
3. Siapkan 3000 paket sembako
IDN Times/ Alfi RamadanaSementara itu, Humas Kelenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Triono menjelaskan bahwa paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat ini merupakan hasil sumbangan dari umat. Ia menjelaskan bahwa dalam satu paket terdapat beras seberat 4 Kg, Mihun, dan minyak. Masing-masing masyarakat mendapat satu paket untuk satu orang.
"Tahun ini ada sekitar 3000 paket sembako yang kami bagikan. Bukan berarti yang menyumbang ke Kelenteng berkurang, tetapi kami berharap keberhasilan pengentasan kemiskina di kota Malang lebih maksimal," bebernya.
4. Jaga keharmonisan bermasyarakat
IDN Times/ Alfi RamadanaDi sisi lain, Anton mengakui bahwa kegiatan tersebut juga sebagai bagian untuk menjaga keharmonisan masyarakat. Ia berharap agenda tersebut bisa membuat masyarakat semakin guyub dan tetap bersatu. Sehingga hingga kini tradisi tetap terjaga.
"Setelah selesai pembagian paket sembako akan ada pembakaran ogoh-ogoh sebagai simbol energi negatif," imbuhnya.
Baca Juga: Sedekah Bumi, Warga Berebut Nasi Buceng di Kelenteng Tuban
5. Tanpa sosialisasi
IDN Times/ Alfi RamadanaUntuk pelaksanaan pembagian paket sembako tersebut, pihak Kelenteng Eng An Kiong tak melakukan sosialisasi. Pasalnya warga sekitar sudah mengerti dengan adanya pemasangan penutup seng di bagian depan kelenteng. Terbukti pada saat hari pembagian ribuan masyarakat berbondong-bondong datang untuk mengantre mengambil paket sembako.
"Mereka sudah tahu kalau ada penutup seng di depan pasti akan ada acara ini. Jadi kami tidak melakukan pendataan maupun sosialisasi," tandasnya.
Baca Juga: Umat Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Doakan Perdamaian untuk Papua
