Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pendakian Gunung Raung dan Gunung Rante via Banyuwangi Ditutup

Gunung Raung terlihat dekat dari Wisata Telunjuk Raung Banyuwangi. (Instagram/ telunjukraung-banyuwangi)

Banyuwangi, IDN Times – Perhutani wilayah hutan di Banyuwangi, Jawa Timur, telah mengeluarkan kebijakan yang melarang aktivitas pendakian gunung dalam waktu yang tidak ditentukan. Wisatawan yang hendak menaki Gunung Rante dan Gunung Raung diharuskan balik arah. Keputusan ini diambil sebagai upaya antisipasi kebakaran hutan di musim kemarau saat ini.

1. Akses pendakian Raung via Jambewangi dan Kalibaru ditutup

Kebakaran hutan kaki Gunung Raung, Senin 17 Juli 2023. (FOTO: Istimewa)

Administratur Perhutani Banyuwangi Barat, Dedy Siswandhi mengatakan jika untuk batas waktu yang belum ditentukan, semua kegiatan pendakian di Gunung Raung dilarang. Baik pendakian via Kalibaru ataupun Jambewangi. Dedy menyatakan, penutupan pendakian ini dilakukan lantaran belakangan ini sering terjadi kebakaran hutan. Larangan ini juga sudah diatur dalam Surat Instruksi bernomor 0450/058.4/BWB/2023.

"Ini salah satu antisipasi dari Perhutani, yaitu dengan melarang pembukaan pendakian gunung," kata Dedy kepada IDN Times, Jumat (22/9/2023).

2. Gunung Raung dan Rante rawan kebakaran

Ilustrasi kebakaran hutan. (pixabay)

Penutupan juga diberlakukan pada jalur pendakian di Gunung Rante. Dedy menyebut, wilayah Rante merupakan wilayah yang paling rawan terjadinya kebakaran. Terlebih menurutnya beberapa hektar lahan ilalang disana juga mengalami kekeringan saat musim kemarau ini. 

"Dalam kondisi saat ini sangat rawan terjadi kebakaran. Kami juga melihat banyaknya laporan kebakaran hutan di wilayah KPH lain. Kalau di Gunung Rante, jalur pendakiannya satu dan kami juga telah sampaikan ke pengelola di sana. Intinya, aktivitas pendakian ditutup," tegasnya.

3. Sanksi ancam pendaki liar

Puncak Gunung Raung. (FOTO: Ali Kabul for IDN Times)

Pihak Perhutani sendiri belum bisa memastikan sampai kapan penutupan ini berlangsung. Menurutnya, batas waktu penutupan ini nantinya akan menyesuaikan dengan perkembangan cuaca. Hingga memasuki musim hujan, penutupan akses pendakian akan terus dilakukan.

Selain itu, ia juga meminta pengelola ataupun warga sekitar yang melihat adanya pendakian ilegal segera melapor kepada pihak berwajib. Apabila larangan ini diabaikan, maka para pendaki liar akan terancam sanksi.

"Penutupan ini belum ditentukan sampai kapan. Tapi paling tidak, kalau sudah musim hujan akan lebih aman," tutupnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agung Sedana
EditorAgung Sedana
Follow Us