TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harus Berdebat dengan Ulama Senior, Sandiaga Mengaku Dilema

Mau debat sengit tapi kok gimana ya...

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Debat kandidat calon wakil presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan berlangsung 17 Maret 2019. Dalam kesempatan tersebut, masing-masing calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno akan bertemu untuk beradu gagasan.

Bagaimana respons Sandi menghadapi lawan debat yang berasal dari kalangan ulama? Apalagi sebelumnya, muncul kabar Ma'ruf Amin meminta kepada Sandi agar berdebat dengan santun.

Baca Juga: Kampanye ke Banyuwangi, Sandiaga Temui Generasi Millennial

1. Mengaku rasakan dilema

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Menyiapkan momen debat, Sandi mengaku delematis harus berhadapan dengan Ma'ruf Amin yang usianya lebih tua. Sandi dilema akan tampil berdebat sengit atau justru tampil dengan santun.

"Pasti sungkan, beliau kan seorang ulama, seorang kyai yang saya muliakan. Beliau orang tua, saya ini hampir setengah umurnya dibandingkan beliau. Sudah sangat senior, kiyai sepuh. Dan ini bagi saya posisi dilematis, pendukung minta untuk perdebatan yang sengit. Saya dididik untuk hormat sama yang tua. Tetap santun," kata Sandiaga saat berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Kamis (21/2).

2. Memutuskan politik adem ayem

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sandiaga melanjutkan, tim pemenangannya sudah memutuskan untuk berpolitik secara adem ayem atau damai. Menurutnya, debat bukan untuk saling kritik, namun untuk meyakinkan masyarakat siapa calon yang layak untuk dipilih.

"Sudah memutuskaan kita adalah yang menyejukkan situasi, memuat politik adem.
Debat bukan untuk saling kritik, Debat itu untuk meyakinkan masyarakat, siapa yang lebih layak untuk memimpin Indonesia, siapa yang punya program yang bisa menyentuh kesejahteraan masyarakat, siapa yang bisa menghadirkan lapangan kerja, harga kebutuhan pokok stabil, kesejahteraan petani, nelayan dan sebagainya," paparnya.

Baca Juga: KPU: Tidak Ada Kecurangan di Debat Capres Kedua

Berita Terkini Lainnya