Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Banyuwangi, IDN Times - Kapal Selam Alugoro buatan Indonesia berhasil menjalani tes Nominal Diving Depth (NDD) di perairan laut Kabupaten Banyuwangi sejak 3 Januari 2020.
Kapal selam pertama buatan Indonesia tersebut merupakan kolaborasi dari PT PAL Indonesia dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME).
1. Memiliki ukuran panjang 61,3 meter
Kapal Selam Alugoro Buatan Indonesia lakukan uji coba di perairan laut Banyuwangi. IDN Times/Istimewa
Kapal Selam milik TNI Angkatan Laut (AL) itu memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan maksimal saat menyelam 21 knot dan kecepatan maksimal di permukaan 12 knot.
"Kita melaksanakan tes ketiga Alugoro di Banyuwangi. Karena tes ini membutuhkan kedalaman tertentu seperti di Banyuwangi kita laksanakan NDD di 250 meter. Tes ini merupakan tes kritikal dan krusial," ujar General Manager Submarine PT PAL Indonesia (Persero) Satriyo Bintoro, Rabu (22/1).
2. Selanjutnya diuji di kedalaman 300 meter
Kapal Selam Alugoro Buatan Indonesia lakukan uji coba di perairan laut Banyuwangi. IDN Times/Istimewa Bintoro melanjutkan, NDD merupakan bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam Alugoro. Tahapan NDD dinyatakan berhasil setelah Kapal Selam Alugoro mampu melalui uji menyelam hingga kedalaman 250 meter. Selanjutnya kapal selam tersebut bakal melampaui uji coba kedalama maksimum 300 meter.
"Jika NDD berhasil dengan baik maka kapal selam ini sukses dibangun. Selanjutnya tinggal tes Maksimum Diving Depth (MDD) 300 meter," katanya.
Bintoro memilih uji coba kedalaman NDD di Banyuwangi karena kawasan selat hingga bagian utara Bali memiliki karakteristik sebagai lokasi uji coba. Apalagi Selat Bali juga terkenal dengan arus air laut yang kuat.
Selain itu, Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi punya dermaga dengan kedalaman kurang lebih 14 Low Water Spring sehingga bisa disandari oleh kapal selam Alugoro, sehingga lebih mudah melakukan pengujian laut di sekitar pelabuhan.
"Kita survey perairan Jawa dan Bali kita temukan yang cocok di area perairan utara Bali dan Banyuwangi. Di sini juga ada Lanal, Dermaga Sandar APBN Tanjungwangi, sarana dan prasarana mendukung. Selain itu juga ada sumber listrik yang memadai," ujarnya.
Baca Juga: Sambangi Turki, Menhan Prabowo Sempat Tengok Industri Kapal Selam