TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Beri Dukungan, Wali Kota Surabaya Sambangi Warga yang Sedang Isoman

Menyempatkan diri senam pagi bersama

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi warga yang tengah isolasi mandiri (isoman) di rumah sehat, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), hingga di Hotel Asrama Haji (HAH). (Dok. Pemkot Surabaya)

Surabaya,IDN Times - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyempatkan diri untuk berkeliling menyemangati warga yang tengah isolasi mandiri (isoman) di rumah sehat, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), hingga di Hotel Asrama Haji (HAH).

Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, ia pun ikut senam pagi bersama warga di HAH. Eri bersama jajarannya juga mengujungi Rumah Sehat Tambaksari dan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Kedung Cowek, Surabaya untuk bertemu dengan warga.

Pada kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa kedatangannya ke tempat-tempat isolasi itu karena ia ingin menunjukkan bahwa COVID-19 merupakan penyakit yang bisa disembuhkan jika ditangani dengan baik.  

“Saya juga ingin menunjukkan bahwa COVID-19 itu bukan penyakit yang harus dijauhi atau orang yang kena harus dikucilkan, bukan seperti itu. Tapi, ini bisa cepat disembuhkan kalau sejak awal ditangani. Makanya, saya minta tolong kalau ada warga yang terkena COVID-19 jangan sampai dikucilkan, mereka harus di-support dan diberi semangat supaya cepat sembuh,” kata Eri.

Baca Juga: Tak Terdampak Pandemik, ASN Pemkot Surabaya Diminta Donasikan Gajinya

1. Meminta warga yang isoman untuk selalu berpikir positif

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi senam bersama di Hotel Asrama Haji. (Dok. Pemkot Surabaya)

Eri juga meminta kepada warga yang isoman untuk selalu berpikir positif dan tidak perlu memikirkan apa-apa dalam menghadapi penyakit ini. Ia menilai dengan begitu, dapat meningkatkan imunitas sehingga bisa segera sembuh dan kembali lagi ke keluarganya masing-masing. 

“Pokoknya harus dibuat bahagia dan jangan pernah berpikir negatif, pikirannya harus diyakinkan bahwa saya pasti sehat, sehat, dan sehat. Insyaallah pikiran jenengan itu adalah obat untuk kesehatan,” ujarnya.

2. Tetap menjaga protokol kesehatan

Wali Kota Surabaya memberi bingkisan di RSLT. (Dok. Pemkot Surabaya)

Eri juga meminta kepada pasien COVID-19 yang sudah sembuh dan dibolehkan pulang untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan baik. Menurutnya, dengan menerapkan protokol kesehatan, pandemik COVID-19 di Kota Surabaya bisa segera berakhir.

“Saya titip nanti kalau sudah pulang, tolong disampaikan kepada warga sekitarnya, sekarang kita waktunya memutus mata rantai penyebaran COVID-19, sehingga tolong kalau mau keluar dan mau ke mana pun, tetap dijaga prokesnya, dipakai maskernya, supaya perekonomian di Surabaya juga bisa jalan,” ujarnya.

Sebab, ketika pandemik COVID-19 di Kota Pahlawan mulai mereda, maka roda perekonomian di Surabaya bisa kembali bergerak. Ia pun menargetkan setiap keluarga memiliki pendapatan minimal setara UMK Kota Surabaya atau bahkan Rp 7 juta.

“Ini tugas kita selanjutnya, karena saya tidak ingin warga Surabaya tidak bahagia. Tolong bantu saya, tolong disampaikan ke warga sekitar, ayo kita sehat bersama-sama dan menggerakkan ekonomi Surabaya. Sehat selalu Bapak/Ibu,” kata dia.

3. Memberikan dukungan kepada para tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan mengenakan APD lengkap (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Selain memberi semangat kepada warga isoman, Wali Kota Eri juga memberikan dukungan kepada para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam merawat pasien COVID-19. Menurutnya, para nakes merupakan pahlawan yang telah berjuang menanggulangi dampak pandemik.

Insyallah dengan kebersamaan ini, dengan rasa kekeluargaan ini, kita bisa terbebas dari COVID-19. Sekali lagi terima kasih banyak para nakes, terus semangat ya,” ujarnya.

Baca Juga: Sempat Terlambat, Insentif Nakes dari Pemkot Surabaya Akhirnya Cair

Topik:
Berita Terkini Lainnya