Ini Hal yang Sering Salah Kaprah tentang Belajar Online di Masyarakat
Najeela Shihab merumuskan ada 4 poin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pembahasan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang saat ini diterapkan selama masa pandemik COVID-19 memang tak ada habisnya. Namun pemerhati pendidikan, Najeela Shihab menyimpulkan sebenarnya terjadi empat poin yang membuat masyarakat kerap salah kaprah dalam bidang pendidikan berbasis digital ini. Salah kaprah tersebut nantinya malah bisa membuat terhambatnya pendidikan terhadap anak-anak.
1. Simplifikasi offline dan online
Menurut Najeela, salah satu kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat adalah simplifikasi perbandingan pembelajaran offline dan online hanya berdasarkan medianya saja. Padahal yang seharusnya diperhatikan adalah kualitas pembelajaran tersebut seperti materi, strategi pembelajaran dua arah, pemberian feedback kepada anak-anak, personalisasi murid, dan lainnya.
Hal ini Najeela sampaikan dalam Webinar bertajuk Media dan Pendidikan Anak di Era Pandemik oleh Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Selasa (21/7/2020).
“Pembelajaran offline tapi kalau ternyata anak gak terlibat, guru cuma ceramah, gak ada personalisasi dan lainnya, jangan-jangan gak lebih baik dari online. Kita harus meliat secara utuh peran digitalisasi apa sih yang membatu mencapai tujuan pembelajaran. Bukan fancy aja,” ungkap Najeela.
Untuk itu ia meminta untuk menghentikan perdebatan terkait pembelajaran online dan offline hanya berdasarkan media namun juga berfokus pada metode pendidikan agar anak-anak tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Baca Juga: Belajar dari Rumah, Kisah Ermawati dan Siswanya di Lereng Semeru
Baca Juga: Jika Tak Disiapkan dengan Baik, Ini Efek Buruk Pembelajaran Jarak Jauh