Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku sempat dikonfirmasi Menteri Luar Negeri (Menlu) terkait pernyataannya soal Natuna beberapa waktu lalu. Sebab, dalam pernyataan yang beredar, Mahfud MD menolak bantuan Amerika Serikat.
1. Tolak kerjasama urusan laut dan perbatasan dengan AS dan Tiongkok
KRI Teuku Umar-385 mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat Mahfud MD pun meluruskan bahwa pihaknya hanya menolak kerjasama di bidang laut dan perbatasan saja. Baik dengan Amerika maupun Tiongkok. "Natuna saya gak bekerjasama dengan siapapun termasuk Tiongkok maupun Amerika," tegasnya saat sambutan acara Aptisi di Surabaya, Rabu (29/1).
2. Karena tidak sedang perang
Menko Polhukam, Mahfud MD saat sambutan acara Aptisi di Surabaya, Rabu (29/1).IDN Times/Ardiansyah Fajar Menurut Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, Indonesia tidak sedang berperang saat konflik Natuna beberapa waktu lalu. Maka tidak perlu bantuan apapun dari negara lain.
"Kami tidak berperang, kami mengusir. Kami tidak mau seperti itu. Menolak kerjasama di urusan laut (dengan Amerika). Saya tidak mau kerjasama urusan perbatasan dengan RRC," kata Mahfud.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Ribuan Buruh yang Demo Tolak Omnibus Law Salah Paham
3. Punya hak mengusir karena Natuna bagian NKRI
Menko Polhukam, Mahfud MD saat sambutan acara Aptisi di Surabaya, Rabu (29/1) Lebih lanjut, Mahfud menegaskan bahwa Natuna ialah hak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Maka segala sumber daya alam yang ada di sana tidak boleh diambil secara lancang oleh negara lain.
"Itu (Natuna) hak kita," ucap Mahfud.
Baca Juga: Dubes Tiongkok: Natuna Milik Indonesia