ASN Kota Batu Gowes Malang-Jakarta Demi Keadilan Tragedi Kanjuruhan

Ia berharap bisa bertemu Presiden RI, Joko Widodo

Malang, IDN Times - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kota (Pemkot) Baru, Miftahudin Ramli (52) warga Jalan Darsono Barat, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu memiliki misi yang tidak main-main. Demi menyuarakan keadilan Tragedi Kanjuruhan, ia rela mengayuh sepeda dari Malang hingga ke Jakarta. Pria yang akrab disapa Midun ini berencana gowes sejauh kurang lebih 850 kilometer

Dengan sepeda modifikasinya, pria yang akrab disapa Midun ini memulainya di titik nol Tragedi Kanjuruhan yaitu di Stadion Kanjuruhan pada Kamis (03/08/2023) pukul 14.58 WIB. Ia tampak cukup kelelahan karena dari rumahnya di Kota Batu ia tempuh dengan bersepeda selama kurang lebih 3 jam. Tepat setelah sampai di depan gate 13 Stadion Kanjuruhan, ia langsung memanjatkan doa-doa untuk para korban.

Tampak sepedanya sangat mencolok karena hasil modifikasi 2 sepeda yang dijadikan satu. Sisi belakang sepedanya secara khusus dibentuk seperti keranda jenazah berwarna hitam untuk mengingat 135 korban jiwa Tragedi Kanjuruhan. Tertulis juga slogan 'Football Without Violence' pada keranda hitam dengan cat warna putih. Midun kemudian memulai perjalanan menuju Jakarta pada pukul 16.27 WIB dari Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Sunyi, 12 Foto Kondisi Terkini di Dalam Stadion Kanjuruhan

1. Midun ingin tebarkan kedamaian pada setiap stadion yang ia singgahi

ASN Kota Batu Gowes Malang-Jakarta Demi Keadilan Tragedi KanjuruhanMidun, pria yang akan bersepeda dari Malang ke Jakarta. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Midun mengatakan kalau di setiap perjalanan, ia memiliki misi untuk mengingat dan memperjuangkan keadilan pada Tragedi Kanjuruhan. Ia juga ingin menebarkan keadilan pada setiap stadion yang akan ia singgahi. Menurut dia, seharusnya tidak ada kekerasan dalam sepak bola.

"Intinya ini bulan kemerdekaan, barangkali memang setiap bulan kemerdekaan saya sering pergi, jadi pada kepergian saya ini karena telah bernazar memang untuk ekspedisi antar stadion. Saya ingin melakukan perjalanan lintas stadion melalui jalur pantura (pantai utara)," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (03/08/2023).

Midun mengatakan ingin menyampaikan bahwa cukup di Stadion Kanjuruhan saja terjadi tragedi. Jangan sampai ada lagi tragedi-tragedi sepakbola lain di Indonesia. 

"Intinya cukup di Kanjuruhan saja kejadian seperti pada 1 oktober 2022 itu. Saran saya kita tidak pantas untuk melupakan (Tragedi Kanjuruhan) dan kejadian tersebut sekadar untuk dikenang," tegasnya.

2. Midun menargetkan pada 17 Agustus 2023 mencapai Jakarta untuk bertemu Jokowi

ASN Kota Batu Gowes Malang-Jakarta Demi Keadilan Tragedi KanjuruhanMidun saat berfoto bersama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Midun mengatakan kalau ia menargetkan untuk singgah di 17 stadion di Indonesia, termasuk di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang menjadi markas Persebaya Surabaya. Ia kemudian menargetkan sampai di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 17 Agustus 2023 atau saat detik-detik proklamasi.

"Jadi ini nanti jalur lintas pantura dari sini di Kanjuruhan ke Gajayana. Lalu ke Gelora Delta (Sidoarjo), Gelora Bung Tomo, Kemudian (Stadion) Joko Samudro, di Lamongan Surajaya. Terus Tuban selanjutnya, sampai ke Senayan," bebernya.

Ia juga menyampaikan harapannya bisa sampai ke Istana Kepresidenan dan bertemu Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo. Tapi ia tidak mau berharap lebih, pasalnya targetnya hanya menyambangi stadion-stadion di Indonesia. Tapi ia tetap berkeinginan bertemu orang nomor satu di Indonesia agar bisa menyampaikan aspirasi para keluarga korban.

3. Midun mengatakan kalau ini kali pertamanya bersepeda dari Malang ke Jakarta

ASN Kota Batu Gowes Malang-Jakarta Demi Keadilan Tragedi KanjuruhanMidun saat memulai perjalanan ke Jakarta dari Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Sambil masih mengusap keringat, Midun menceritakan kalau ini adalah kali pertamanya bersepeda sejauh ini. Ia hanya menceritakan kalau hanya saat masih kecil ia sering bersepeda antar kecamatan di Kota Batu. Pada mulanya, ia bahkan berencana jalan kaki dari Malang ke Jakarta.

"Awalnya ingin jalan kaki, tapi disarankan teman-teman agar bersepeda saja. Karena keterbatasan waktu juga untuk mengejar 17 Agustus 2023," ungkapnya.

Ia sendiri mengaku bukan Aremania, atau memiliki keluarga yang menjadi korban dari Tragedi Kanjuruhan. Tapi hatinya tergerak melihat banyaknya korban Tragedi Kanjuruhan, ia juga terenyuh melihat perjuangan keluarga korban yang mencari keadilan.

Ia juga mengatakan kalau keluarganya tidak langsung setuju saat mengungkapkan keinginannya ini. Tapi ia akhirnya berhasil meyakinkan keluarganya. Ia kemudian dibuatkan sepeda khusus oleh kawannya.

"Lumayan lama merayu keluarga, tapi bisa merayu istri agar diperbolehkan. Akhirnya malah diberikan bekal mulai dari jamu sampai madu," pungkasnya.

Midun iuga sejak bulan Juni 2023 mempersiapkan fisik agar perjalanannya tidak terkendala kesehatan. Ia memang senang berolahraga atau mendaki gunung sejak dulu.

Baca Juga: Suara Parau Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Memanggil Jokowi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya