Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Polisi terus mendalami kasus pembunuhan dengan cara mutilasi yang menimpa seorang guru honorer, Budi Hartanto (28), di Blitar. Kedua pelakunya sudah diringkus, yakni Ajis Prakoso dan Aris Sugianto. Berdasarkan temuan terbaru, para pelaku diduga mengonsumsi sabu-sabu sebelum membunuh korban.
Baca Juga: Dengan Kaki Ditembak, Kedua Pelaku Mutilasi Budi Tiba di Mapolda Jatim
1. Ditemukan alat hisap sabu, pelaku pembunuhan akui pengguna narkoba
(Ilustrasi narkoba) Pixabay/A_Different_Perspective Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela, mengatakan polisi menemukan alat bantu sabu saat menggeledah tempat tinggal Ajis. Alat tersebut bekas digunakan oleh pelaku.
"Bekas, bekas, iya menggunakan sabu itu. Iya kalau dari barang buktinya dia diduga kuat pengguna," ujar dia, Minggu (14/4).
Selain itu dari keterangan Ajis, polisi telah mendapat kepastian kalau pelaku memanglah pengguna sabu-sabu. "Iya (ngaku) kan itu di ruang, di Kediri," tambah Leo.
2. Kedua pelaku ditembak karena akan melarikan diri
Lebih lanjut terkait ditembaknya kaki Ajis dan Aris, Leo menuturkan kalau mereka melakukan perlawanan, sehingga polisi harus memberi hadiah timah panas. Keduanya ditembak pada kaki kirinya.
"Mau melarikan diri waktu itu," ucap Leo.
3. Sebut pembunuhan mutilasi yang dilakukan tersangka, sadis
Pria dengan pangkat dua melati emas ini menilai penembakan kaki dua pelaku sebenarnya tak sebanding dengan perbuatannya. Ia menyebut, pembunuhan yang dilakukan merupakan kasus pidana berat.
"Itu kan pelaku sadis sekali, mutilasi itu kan kejahatan pembunuhan yang mungkin kalo dibikin grade, grade tertinggi. Dia melakukan dengan sangat sadis," imbuh Leo.
4. Kedua pelaku ditangkap sejak Kamis (11/4) malam di Jakarta dan Kediri
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan kedua pelaku tersebut berhasil ditangkap di dua tempat yang berbeda pada Kamis (11/4) malam. Aris ditangkap terlebih dahulu di Jakarta, kemudian menyusul tertangkapnya Ajis di Kediri.
"Blitar hanyalah tempat pembuangan. Sedangkan eksekusi dan persiapan ada di Kediri. Polisi meyakini bahwa pembunuhan ini bukan dilakukan tunggal dan terbukti AP dan AJ dilakukan penangkapan," ujar Barung, Jumat (12/4).
Baca Juga: Budi Hartanto Dimutilasi di Sebuah Warung Kopi