Dihargai Murah, Petani Magetan Biarkan Tomatnya Membusuk

Magetan, IDN Times - Para petani tomat di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan Jawa Timur, mengalami masa sulit. Harga jual tomat yang anjlok hingga Rp1.000 per kilogram membuat mereka memilih tidak memanen dan membiarkan tanaman tomatnya membusuk.
1. Tomat dibiarkan membusuk di pohon

Situasi ini terlihat jelas di ladang-ladang tomat. Salah satu petani, Rebianto (36), mengatakan sebelumnya ia sudah panen sebanyak empat kali dengan total hasil 5 ton, ketika harga tomat masih di kisaran Rp4.000 hingga Rp6.000 per kilogram.
Tanaman tomat di lahan seluas setengah hektar miliknya seharusnya masih bisa dipanen hingga 24 kali. Namun, dengan harga yang terus menurun, bahkan mencapai Rp800 per kilogram, Rebianto lebih memilih membiarkan tanamannya membusuk di pohon.
"Kalau dipaksakan panen, saya malah rugi lebih besar karena harga tomat tidak sebanding dengan biaya tanam, perawatan, dan panen," ujar Rebianto saat ditemui di lahannya, Jumat (19/7/2024).
2. Petani menganti dengan tanaman lain

Kondisi serupa juga dialami Sarni (40), petani di Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo. Ia bahkan memutuskan untuk mengganti tanaman tomatnya dengan cabai karena harga tomat yang hanya Rp1000 per kilogram tidak laku di pasaran.
"Tomat murah, dijual pun tidak laku mas. Baiknya ganti saja dengan tanaman lain ini. Bila tanaman dipertahankan kami justru rugi waktu dan tenaga. Tanami yang lain cepat dapat hasil malahan," ungkap Sarni.
Kerugian yang dialami para petani mencapai puluhan juta rupiah. Di dua desa, yakni Sidomulyo dan Getasanyar, puluhan hektar lahan tomat dibongkar dan diganti dengan tanaman lain seperti cabai dan kol.
3. Harapan petani tomat

Situasi ini menjadi pukulan berat bagi para petani yang harus bertahan hidup di tengah fluktuasi harga yang tidak menentu. Para petani berharap pemerintah dapat memberikan solusi agar harga tomat kembali stabil dan petani tidak terus merugi. "Kami sudah bekerja di ladang dengan sungguh-sungguh, tapi saat panen harganya gak sesuai harapan," kata Sarni.