Episode 3 Anime Uzumaki, 5 Hal Aneh di Kurouzu Hospital

Episode 3 anime Uzumaki menampilkan berbagai kejadian aneh yang terjadi di Kurouzu Hospital, rumah sakit yang menjadi pusat misteri di kota Kurouzu-cho. Mulai dari perilaku para pasien yang semakin tidak terkendali hingga perubahan fisik yang tidak masuk akal, rumah sakit ini menjadi tempat di mana kutukan spiral semakin menunjukkan kekuatannya.
Salah satu hal aneh yang mencolok adalah bagaimana para karakter yang dirawat di rumah sakit mengalami perubahan baik dari segi mental maupun fisik. Selain itu, interaksi misterius antara staf rumah sakit dan pasien juga menciptakan atmosfer ketidakpastian yang mendalam.
Berbagai insiden ganjil yang terjadi di Kurouzu Hospital pun menjadi bukti bahwa kutukan spiral telah menyusup ke setiap sudut kehidupan di kota tersebut, tanpa terkecuali tempat yang seharusnya menjadi tempat penyembuhan, dan berikut adalah reviewnya.
1. Ibu-ibu hamil penghisap darah

Salah satu hal yang paling mengerikan dari kutukan Uzumaki adalah perubahan drastis yang dialami para ibu hamil di Kurouzu Hospital. Mereka tidak lagi berperilaku seperti manusia biasa ketika malam tiba, melainkan berubah menjadi sosok yang menyerupai nyamuk betina penghisap darah.
Perubahan ini mencerminkan sifat alami nyamuk betina yang, saat hamil, mencari darah untuk memastikan kelangsungan hidup bayi-bayi yang ada dalam kandungannya.
Di Kurouzu Hospital, para ibu hamil ini mulai menunjukkan perilaku yang mengerikan, menghisap darah pasien lain untuk memenuhi kebutuhan instingtif mereka yang telah berubah. Salah satu adegan menonjol memperlihatkan seorang ibu hamil sedang menyedot darah dari salah satu pasien dengan cara yang brutal dan tak manusiawi.
2. Masih bayi sudah bisa ngomong

Setelah para ibu hamil penghisap darah di Kurouzu Hospital melahirkan anak-anak mereka, keanehan tidak berhenti di situ. Kejadian aneh berikutnya terjadi ketika bayi-bayi yang baru lahir tersebut ternyata mampu berbicara seperti orang dewasa.
Bayi-bayi ini tidak hanya mengeluarkan suara tangisan seperti biasanya, tetapi justru mulai berbicara dengan jelas, menimbulkan suasana yang semakin menyeramkan.
Fenomena ini semakin tidak masuk akal ketika para bayi tersebut terlihat saling berkomunikasi dengan bayi-bayi lain di sebelahnya, seolah-olah mereka telah memiliki kemampuan berbicara dan memahami satu sama lain. Dialog mereka yang jelas dan terstruktur membuat suasana semakin surreal dan tidak wajar.
3. Bayi mengeluarkan plasenta dari dalam perutnya

Setelah saling berbicara dengan bayi-bayi lainnya, salah satu bayi di Kurouzu Hospital tiba-tiba melakukan sesuatu yang sangat mengerikan. Tanpa peringatan, bayi tersebut mengeluarkan plasenta dari dalam perutnya.
Namun, yang membuat kejadian ini semakin tidak wajar adalah bentuk plasenta tersebut. Alih-alih berwujud normal, plasenta tersebut berbentuk spiral yang khas, mirip dengan simbol kutukan Uzumaki yang telah menyebar di seluruh kota.
Yang lebih mengerikan lagi, meskipun perut bayi itu terbelah dengan sendirinya, bayi tersebut tetap hidup, seolah-olah luka yang seharusnya mematikan itu tidak berpengaruh padanya.
4. Keiko menyedot darah dokter yang membantu proses persalinannya

Kejadian aneh lain terjadi ketika Keiko, saudara perempuan Kirie, sepenuhnya berubah menjadi sosok yang menyerupai nyamuk betina penghisap darah. Kutukan Uzumaki yang telah menguasainya membuat Keiko tak lagi bersikap seperti manusia, melainkan mengikuti naluri haus darah layaknya nyamuk betina yang mencari mangsa.
Puncak kengerian terjadi saat Keiko, tanpa ragu, menyerang Dr. Kawamoto, dokter yang membantu persalinannya. Dengan naluri predatorik yang kini menguasai dirinya, Keiko menghisap darah Dr. Kawamoto secara brutal.
5. Ruang persalinan yang penuh dengan plasenta berbentuk jamur dan menarik perhatian pasien untuk memakannya

Salah satu momen paling menjijikkan terjadi di ruang persalinan Keiko, ketika ruangan tersebut dipenuhi oleh plasenta-plasenta bayi yang berbentuk aneh, menyerupai jamur dengan pola spiral Uzumaki.
Pemandangan ini bukan hanya mengerikan, tetapi juga sangat disturbing, karena plasenta berbentuk jamur ini memenuhi setiap sudut ruangan, menciptakan suasana yang penuh dengan aroma kematian dan kekacauan.
Yang membuat kejadian ini semakin mengganggu adalah reaksi pasien-pasien di sekitar ruang persalinan. Tanpa berpikir panjang, mereka tertarik untuk memakan plasenta berbentuk jamur tersebut dalam keadaan mentah-mentah.