Kombinasi Seni dan Tragedi Kanjuruhan dalam Karya Penduso Table Game
Karya ini mengajak merefleksikan kembali Tragedi Kanjuruhan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Tragedi Kanjuruhan tidak boleh dilupakan, kejahatan kemanusiaan yang menewaskan 135 nyawa itu akan terus dikenang sebagai pengingat bahwa di Malang pernah terjadi tragedi sepak bola paling berdarah nomor dua di dunia. Dan hal tersebut tidak boleh terjadi lagi di masa depan.
Mungkin itulah pesan yang ingin disampaikan Muhammad Zein (25). Seniman asal Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan yang kini berdomisili di Kota Malang itu mengadakan pameran bertajuk Penduso Table Game di Malang Creative Center (MCC) sejak hari ini (20/12/2022).
Yang unik, karya ini mengkombinasikan antara banyak benda, di antaranya akrilik yang dibentuk menyerupai keranda atau dalam bahasa Jawa adalah penduso. Lalu di dalam akrilik tersebut dipasang sebuah permainan table game soccer.
Tak berhenti sampai di situ, karya tersebut juga dilengkapi rangkaian lampu dan cutting striker untuk menggambarkan gas air mata. Sehingga terlihat seperti diorama tragedi mengerikan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu. Kesan kelam pun langsung tersaji saat pertama kali kita melihat karya tersebut.
1. Terinspirasi saat melihat rekaman tragedi Kanjuruhan
Diceritakan langsung oleh Zein, karya tersebut terinspirasi ketika dirinya menonton video detik-detik Tragedi Kanjuruhan. Menurutnya peristiwa tersebut adalah peristiwa paling mengerikan yang dekat dengannya sebagai mahasiswa yang berkuliah di Malang.
"Keinginan untuk membuat karya ini datang setelah saya lihat video-video itu dan mengetahui banyak korban meninggal. Lalu aku buka-buka sketch lama, terus ada yang berhubungan dengan keranda, jadi aku eksekusi desain visualnya," bebernya.
Ia menceritakan jika sebenarnya ia mengunggah desain sketsa visual yang ia buat pada 21 Oktober 2022 itu ke media sosial terlebih dahulu. Ternyata respon warganet positif.
"Saya mulai mengeksekusi karya visualnya menjadi karya seni nyata setelah mendapat tawaran untuk pameran bertemakan Toys di Malang Creative Center. Pengerjaannya dimulai pada akhir November 2022. Baru selesai setelah dua Minggu pengerjaan, karena saya prosesnya pelan-pelan agar lebih detail," tuturnya.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pembongkaran Stadion Kanjuruhan
Baca Juga: Pembongkaran Kanjuruhan Secara Ilegal Bisa Jadi Obstruction of Justice
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.