TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jaga Ketahanan Pangan Saat Pandemik, Malang Dorong Pertanian Kota

Salah satunya dengan menggelar lomba Kampung Bersinar

Wali Kota Malang Sutiaji dan istri Widayati Sutiaji mengunjungi acara penilaian Lomba Kampung Bersinar di Wonosari Go Green RW.19 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Rabu (4/11/2020). (Dok. Pemkot Malang)

Malang, IDN Times — Pemkot Malang mendorong warga untuk melakukan kegiatan urban farming/pertanian perkotaan demi menjaga ketahanan pangan saar pandemik Covid-19. Demi mewujudkan itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa pemda menggelar Lomba Kampung Bersinar untuk mendorong warga berkegiatan urban farming. 

"Tujuan Lomba Kampung Bersinar ini juga kemantapan kita secara bersama untuk melakukan urban farming agar ketahanan pangan selalu terjaga," katanya Wali Kota Malang, Sutiaji saat mengunjungi acara penilaian Lomba Kampung Bersinar di Wonosari Go Green RW 19 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Akselerasi Pembahasan APBD 2021, Pemkot Malang dan DPRD Bersinergi

1. Semua pihak di Malang perlu mendukung urban farming dengan dengan budaya menanam

Wali Kota Malang Sutiaji bersama Widayati Sutiaji mengunjungi Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Rabu (4/11/2020). Kegiatan dalam rangkaian penilaian Lomba Kampung Bersinar itu dilakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, yakni menerapkan 3M. (Dok. Humas Pemkot Malang)

Wali Kota Sutiaji menjelaskan bahwa kolaborasi untuk menggerakkan urban farming, yakni program yang digagas PKK. Karena itulah, semua pihak perlu mendukungnya dengan cara membangun budaya menanam sayur dan toga di lingkungan sekitar tempat tinggal.

"Jangan hanya tanaman hias yang diperbanyak, tapi tanaman toga dan sayuran khususnya cabai dan tomat harus diperbanyak karena kedua tanaman tersebut harganya di pasaran cenderung fluktuatif," ucap Sutiaji.

2. Dalam acara tersebut Universitas Muhammadiyah Malang mengenalkan cara bertanam hidroponik

Wali Kota Malang dan istri meninjau langsung penilaian Lomba Kampung Bersinar. (Dok. Humas Pemkot Malang)

Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Malang melalui dosen Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan Ary Bakhtiar bersama dua mahasiswanya mengenalkan bertanam sayur dengan media hidroponik sederhana kepada anak-anak Panti Asuhan Ulil Absor, Dau, Kabupaten Malang.

Ary mengatakan angka statistik kasus Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat membawa kekhawatiran dalam banyak hal, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan. Sebagai masyarakat konsumen, maka harus lebih berhati-hati dalam memilih bahan pangan yang akan kita konsumsi setiap harinya.

Hidroponik adalah sistem bertanam dengan menggunakan media air dan tambahan nutrisi. “Dengan bahan-bahan yang mudah di dapat kita dapat bertanam sayur sendiri yang kemudian nanti akan menghasilkan hasil panen sayur kita sendiri,” ungkapnya.

Bahan seperti wadah bak air kecil, netpot, rockwool, kain flanel, penutup plastik impraboard, benih sayur, air, dan nutrisi hanya sebagai contoh dari pemasangan hidroponik sederhana. Bahan tersebut dapat digantikan dengan bahan-bahan lain, seperti bekas bungkus air mineral gelas, kain bekas atau ember dan lainnya. Selain mudah penerapannya, dengan bahan itu hasil panennya pun aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Pemkot Malang Gencarkan Inventarisasi Barang Milik Daerah 

Berita Terkini Lainnya