TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisnis Parsel Milik Mahasiswa Ini Kebanjiran Order

Keren rek!

Bisnis parsel kebanjiran pesanan jelang lebaran. Dok. Pribadi Labon.id

Surabaya, IDN Times - Lebaran Idulfitri identik dengan parsel. Nah, bisnis yang satu ini ternyata kian menggiurkan di masa pemulihan ekonomi pasca-pandemik. Salah satu yang kebagian untung ada empat mahasiswa asal Surabaya yang inisiatif bikin usaha yang dinamai Labon.id.

Empat mahasiswa itu adalah Agustin Mariana sebagai pengagas, dibantu tiga rekannya Nikmatus Sholikah, Aghitsna Rizky Chamalin dan Meilia Zakiyah. Keempatnya menjalankan usaha parsel di dua lokasi yakni rumah kawasan Siwalankerto Selatan I dan Jemur Gayungan II Nomor 79 Surabaya.

Baca Juga: Mengintip Dapur Oemah Legit, Usaha Rakyat yang Mulai Bergeliat

1. Bikin usaha di tengah pandemik

Bisnis parsel kebanjiran pesanan jelang lebaran. Dok. Pribadi Labon.id

Agustin bilang, usaha ini dia gagas ketika pandemik COVID-19 merebak. Tepatnya November tahun 2020 lalu. Waktu itu, ide nuncul saat Ramadan. Agustin kepikiran membuat parsel bersama tiga temannya. Keempatnya mulai mencari refrensi dan mempelajari soal parsel.

Merasa sudah yakin. Keempatnya nekat untuk mengontrak rumah di Jemur Gayungan II Nomor 79 Surabaya. Meski masih tahap merintis, usaha parsel empat mahasiswa ini sudah kebanjiran pesanan. Ketika itu sudah ada puluhan pesanan yang masuk.

"Saat pertama merintis itu belum ada display dan minim modal. Tapi Alhamdulillah banyak orderan," ujarnya, Minggu (9/4/2023).

2. Sekarang kebanjiran order

Ilustrasi parsel lebaran (instagram.com/@llittle.el.souvenir

Setahun berlalu, bisnis parsel tetap ditekuni ketiganya. Hingga memasuki tahun kedua dan ketiga, pemesan parsel Agustin dan kawan-kawan sudah di tingkat korporasi. Dia mengaku ada pesanan masuk sebelum Ramadan.

"Kalau tahun lalu seminggu sebelum Ramadan sudah ramai, kalau tahun ini 3 minggu sebelum Ramadan sudah banyak yang pesan, tapi kami juga melayani perorangan," imbuh dia.

Dalam pemasarannya, Agustin mempromosikan via media sosial, website dan marketplace. "Kebanyakan konsumen dari luar Surabaya, misalnya dari Pandaan dan Jakarta. Pemesanan ada yang 120 (pcs), ada yang 50, ada yang 30. Satu pun kami layani untuk perorangan," kata dia.

Baca Juga: Tenun Ikat Buatan Warga Lamongan Ini Banyak Dipakai Artis

Berita Terkini Lainnya