TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Moura dan Ifron, Dua Siswa SMA yang Ikut Jadi Relawan COVID-19 

Tergerak karena banyak warga terdampak COVID-19

Moura dan Ifron saat melakukan packing bantuan di posko Malang Bersatu Lawan Corona. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Usianya memang masih muda. Setiap harinya kedunya juga masih harus membagi waktu antara sekolah daring dan menjalankan misi kemanusiaan. Tetapi semangat untuk membantu sesama yang ada dalam diri mereka tak perlu lagi dipertanyakan.

Mereka rela turun ke jalan membantu para pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri. Bahkan, mereka juga tidak malu ikut membagikan masker kepada masyarakat. Hal itulah kini yang dilakukan oleh Moura Eka Sandrina (16) siswi kelas XI SMA 1 Lawang dan Ifron Petrus Andries (17) siswa kelas XII SMK 4 Malang. Keduanya merupakan relawan termuda di posko Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC). 

1. Gabung jadi relawan karena prihatin

Moura saat merapikan paket sembako yang siap dibagikan kepada warga terdampak COVID-19. IDN Times/Alfi Ramadana

Moura menjelaskan bahwa sudah satu bulan ini dirinya bergabung dengan relawan MBLC. Ia mengakui tergerak bergabung menjadi relawan lantaran prihatin dengan situasi saat ini. Terlebih, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan karena dampak pandemik yang berkepanjangan. Belum lagi ,tak sedikit pasien COVID-19 yang kesulitan mendapatkan tempat perawatan karena banyak RS yang penuh. 

"Saya kemudian bergabung ke MBLC dan ikut dalam agenda-agenda membantu masyarakat terdampak COVID-19," paparnya saat ditemui di posko relawan MBLC, Jl Pandan, Kota Malang, Selasa (3/8/2021). 

2. Tak kesulitan membagi waktu

Ifron saat menyerahkan bantuan kepada perwakilan Linmas yang terdampak COVID-19 di Posko MBLC. IDN Times/Alfi Ramadana

Meski tetap menjalankan kewajiban utamanya, yakni belajar, Moura mengakui dirinya tak kesulitan menjalankan tugas tersebut. Sebelum berangkat ke posko, terlebih dahulu dirinya menyelesaikan tugas sekolah. Kalaupun ada kelas daring, biasanya ia lakukan di posko MBLC. Itulah mengapa setiap hari ia tetap menggunakan seragam sekolah lengkap meskipun berada di posko. 

"Kalau awal-awal gabung dulu memang sulit membagi waktunya. Tetapi sekarang sudah terbiasa. Kemudian sekolah dan orang tua juga memberikan support," imbuhnya. 

3. Sudah magang kerja

Ifron menunjukkan paket sembako yang siap dibagikan kepada warga terdampak COVID-19. IDN Times/Alfi Ramadana

Senada dengan Moura, Ifron Petrus Andries juga mengaku senang bisa berbuat sesuatu untuk masyarakat dalam situasi seperti saat ini. Ia juga mengakui tak kesulitan meski harus membagi konsentrasi antara sekolah dan menjadi relawan.

Terlebih, saat ini dirinya memang sedang magang di kantor sebuah media lokal di Malang yang kantornya menjadi satu dengan posko MBLC. Hal itu semakin mempermudah Ifron untuk menjalankan tugas magang serta menjadi relawan. 

"Karena kebetulan saya magang juga sebagai video editor dan desain jadi malah lebih bisa membagi waktu. Biasanya setelah tugas magang selesai, saya ikut membantu mengepak dan mengirim bantuan untuk warga terdampak dan mereka yang isoman," jelasnya. 

Baca Juga: Minim Tenaga, Ada Relawan Pemakaman COVID-19 Berbayar di Tulungagung

4. Sempat takut terpapar COVID-19

Moura dan Ifron sedang melakukan packing sembako sebelum dibagikan kepada masyarakat. IDN Times/Alfi Ramadana

Meski demikian, tak bisa dimungkiri bahwa Ifron juga mengalami kekhawatiran. Pasalnya hampir setiap hari dirinya harus berinteraksi dengan mereka yang terpapar COVID-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri. Namun demikian, ia mencoba tetap tenang dan tetap menjalankan protokol COVID-19 dengan baik. Beruntungnya lagi, setiap pekan kantor tempat dirinya magang juga mewajibkan semua karyawannya untuk swab. 

"Jadi tiap pekan selalu ada swab dan alhamdulillah hasilnya sejauh ini selalu negatif," jelasnya. 

Baca Juga: Banyuwangi Buka Peluang 130 Relawan Kesehatan, Daftar Yuk!

Berita Terkini Lainnya