TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Tradisi Hari Raya Idul Fitri yang Bikin Kangen

Kerinduan pada suasana Idul Fitri

Pinterest

Surabaya, IDN Times - Hari Raya Idul Fitri memang telah berlalu empat hari lalu. Namun, momen-momen yang melengkapinya dapat menjadi memori tak terlupakan. Bahkan, dapat diulang pada lebaran tahun depan. Seperti halnya tiga tradisi yang lekat ini, yakni mudik, tukar uang, dan bagi bagi THR.

Baca Juga: Tetap Sehat Saat Lebaran, Ini Tips Konsumsi Makanan ala Pakar

1. Mudik menjadi tradisi yang akrab dengan lebaran

Ilustrasi. Petugas kepolisian berjaga memantau arus mudik lebaran. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Sosiolog Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Musta’in Mashud, tiga tradisi tersebut memiliki akar sejarah yang unik. Pertama mudik, merupakan singkatan dari mulih dilik yang berarti pulang sebentar. Umumnya dilakukan masyarakat urban untuk kembali ke kampung halaman.

"Proses untuk kembali dari tempat bekerja itu sebagian dari romantisme mereka, jadi segala sesuatu itu tidak bisa dinilai dengan kalkulasi rasional secara ekonomi," ujarnya.

2. Tukar uang baru jadi pelengkap amunisi saat lebaran

Warga menerima uang baru yang ditukarkan pada mobil kas keliling (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kemudian ada tradisi tukar uang dengan pecahan baru. Uang baru digunakan masyarakat untuk berbagi THR kepada keponakan atau sanak keluarga. Biasanya dibawa ketika mudik. Menurut Prof Musta'in, hal ini merupakan salah satu bagian dari fasilitas momen.

Momen hari raya idul fitri identik dengan salam tempel. Agar tidak terjadi kecemburuan sosial antarkeluarga, maka uang yang dibagikan untuk salam tempel nilainya harus sama. Maka uang ditukarkan di bank untuk mendapatkan uang baru.

"Proses itu terjadi secara terus menerus dan menjadi sebuah tradisi baru di masyarakat. Momen itu dapat menjadi bagian dari kebutuhan diri,” kata dia.

Baca Juga: Memaknai Halalbihalal saat Hari Raya Idul Fitri

Berita Terkini Lainnya