TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Budidayakan Tanaman Karnivora, Pria Ini Raih Omzet Hingga Rp10 Juta

Pekerjaan yang didasarkan hobi akan selalu menyenangkan lho

IDN Times/Vanny El-Rahman

Surabaya, IDN Times - Yulianto Tedjo adalah pria berusia 25 tahun yang memiliki hobi merawat tanaman karnivora. Kecintaannya terhadap tanaman ini dimulai sejak tahun 2015. Unik, memakan serangga, dan mudah dirawat menjadi sejumlah alasan mengapa ia membudidayakan tanaman ini.  

"Ya awalnya memang unik sih ya, dia makan serangga. Waktu itu sih iseng aja," kata Yulianto kepada IDN Times di Galaxy Mall, Surabaya, Minggu (7/10).  

Suatu saat, Yulianto sempat bosan dengan tanaman kantong semar yang dipeliharanya. Alasannya, kantong pada tanaman kantong semar yang diharapkannya tak kunjung tumbuh. "Jadinya kayak tanaman biasa, cuma tangkai sama daun," ujarnya. 

Lalu, ia memutuskan untuk menjual tanaman tersebut.  "Nah ternyata dijual laku sekitar Rp100 ribu-an. Itulah yang menjadikan saya semangat lagi untuk membudidayakannya," tutur alumni Universitas Widya Mandala itu.  

Baca Juga: Yuk, Simak Cara Merawat Tanaman Karnivora Pemakan Serangga!

1. Menjual tanaman karnivora sejak 2016

Instagram/yulianto

Yulianto memutuskan untuk menjual tanaman ini sejak 2016. Dia memilih tanaman karnivora yang berukuran kecil karena proses pengirimannya yang mudah dan harganya yang terjangkau.  

Dia mengakui, belum banyak penjual tanaman karnivora di Indonesia. Bahkan, menurutnya di Surabaya hanya dia seorang pembudi daya sekaligus penjual tanaman pemakan serangga ini.  

"Makanya tantangannya, orang awam pasti tanya-tanya, ini tanaman apa, karena masih belum lumrah di pasar. Terus tantangan lainnya paling saat pengepakan kalau dikirm, harus benar packing-nya. Kalau nggak dia bisa mati," papar dia.  
 

Baca Juga: 8 Tanaman Herba yang Membantumu Menurunkan Berat Badan

2. Omzetnya bisa mencapai Rp10 juta setiap bulan

IDN Times/Vanny El-Rahman

Hingga tahun ketiganya menjual tanaman karnivora, Yulianto bisa meraup untung hingga Rp10 juta perbulan. Berdasarkan pemaparannya, pembeli paling banyak berasal dari Jakarta. Ia bahkan sudah memasarkan tanamannya hingga ujung Indonesia.  

"Jakarta paling banyak, di seluruh Jawa sudah sih, Aceh sampai Maluku juga, karena jualnya online. Sebulan bisa Rp5 - Rp10 juta," jelasnya.  

Adapun jenis tanaman yang paling banyak peminatnya adalah Venus flytrap. Ini juga menjadi ikon tanaman karnivora. Harga tanaman yang ia jual dibanderol mulai dari Rp35 ribu hingga ratusan ribu rupiah. "Saya juga menjual yang besar, tapi harganya besar juga," katanya lalu tertawa.  
 

3. Kemampuannya memakan serangga menjadi daya tarik

IDN Times/Vanny El-Rahman

Alumni jurusan psikologi ini menyampaikan bahwa peminat tanaman ini paling banyak adalah anak-anak dan generasi milenial. "Kalau anak-anak biasanya tugas sekolah, jadi mereka minta ibunya beli. Banyak juga penggemarnya berusia 35 tahun-an. Kami kan juga masang sponsor di Instagram, itu paling banyak yang respon anak-anak muda," peparnya.  

Kemampuan memakan serangga menjadi daya tarik tumbuhan ini. Memakan bukan berarti menyantap serangga hingga daging-dagingnya, melainkan hanya mengambil sari dan air yang berada di tubuh serangga.  "Lama makannya tergantung tanamannya, kalau jenis Glosera bisa 3-4 harian untuk lalat, tapi kalau Venus bisa 7-10 hari. Itupun nanti kalau sudah kering dia kebuka sendiri terus serangganya kebawa angin, lalu hilang,".  
 

Baca Juga: Dilihat dari Zodiaknya, Ini Tanaman yang Paling Pas buat Hunianmu

Berita Terkini Lainnya