TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Musim Hujan, Harga Cabai di Kota Malang Makin "Pedas"

Pasokan kurang karena cuaca ekstrem

Harga cabai di Kota Malang merangkak naik selepas tahun baru. IDN Times/ Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Musim hujan yang cukup ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air. Cuaca ekstrem itu berdampak pada harga-harga komoditas pangan. Di Kota Malang, pedasnya rasa cabai "sepedas" harganya. Harga cabai di Kota Malang mengalami kenaikan.

1. Pasokan menurun saat musim penghujan

Ilustrasi cabai. IDN Times/ Muchammad Haikal

Saat memasuki musim penghujan seperti saat ini, kualitas dari tanaman cabai memang cenderung menurun. Sehingga, hal itu membuat pasokan kepada pedagang juga semakin berkurang.

Imbasnya harga cabai di pasaran melonjak cukup signifikan. Harga cabai rawit saat ini sekitar Rp80 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp76 ribu. 

"Setelah tahun baru memang harga cenderung terus naik. Sekarang untuk pembelian juga berkurang. Biasanya beli satu kilo menjadi setengah kilogram saja," ujar Agus Salam, seorang pedagang di Pasar Besar, Kota Malang, Jumat (31/1).

Baca Juga: Permintaan Tinggi Jelang Tahun Baru, Harga Bawang Merah di Malang Naik

2. Komoditas lain juga ikut naik

Pedagang harus berfikir keras untuk menjual cabai karena harga terus melambung. IDN Times/ Alfi Ramadana

Selain cabai rawit, harga cabai merah juga ikut merangkak naik. Sebelumnya, satu kilogram cabai merah dijual seharga Rp66 ribu, kini harganya menjadi Rp 76ribu.

Tidak hanya cabai, bawang merah juga ikut mengalami kenaikan harga. Dari sebelumnya Rp32 ribu jadi Rp37 ribu. 

"Kalau cabai ketika masuk musim penghujan pasti seperti ini. Pasokan terlambat dan barangnya juga kurang bagus," tambahnya. 

3. Tak bisa ambil stok banyak

Penjual cabai merah di Pasar Induk Jakabaring Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kondisi tersebut tentu saja membuat pedagang harus berpikir keras agar dagangannya tetap terjual. Sebab, mahalnya harga cenderung memengaruhi pembeli. Pasalnya, mereka juga harus membagi keuangan dengan kebutuhan lain agar bisa semuanya terpenuhi. Hal ini tentu saja membuat pedagang harus efisien agar mereka tetap bisa mendapat keuntungan. 

"Biasanya pasokan bisa 30 sampai 40 kilogram. Kalau sekarang paling cuma 25 kilogram saja," sambungnya. 

Baca Juga: Petani Cabai Banyuwangi Antisipasi Serangan Ulat Buah saat Musim Hujan

Berita Terkini Lainnya