Nelayan Absen Melaut, Harga Ikan di Banyuwangi Melambung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Akibat cuaca buruk beberapa hari terakhir ini, nelayan pesisir selatan Banyuwangi, Jawa Timur, memutuskan untuk absen berlayar sementara waktu. Tingginya gelombang laut membuat sejumlah nelayan ketar-ketir untuk menjaring ikan.
1. Bulan juga mendekati purnama
Dari sudut pandang lain, dampak cuaca buruk dan absennya para nelayan memberikan dampak terhadap harga ikan di pasaran. Pantauan IDN Times di pasar Parastembok, Sempu, harga ikan mulai merangkak naik. Kenaikan harga ini juga dipicu oleh posisi bulan yang mendekati waktu purnama.
"Harganya naik, di Muncar sendiri ikan tidak begitu banyak. Katanya ombak sedang besar, ditambah ini kan mau purnama," kata Siti Masitoh, salah satu pedagang aneka ikan, Selasa (11/7/2023).
Baca Juga: Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Padat Merayap, Antrean Panjang 6 Km
2. Stok ikan di pasar menipis
Siti menyebut, sudah sepekan ini dirinya hanya bisa berjualan tiga jenis ikan saja. Yakni ikan jenis Lemuru, Mrenying dan Tongkol. Sementara untuk ikan lainnya, Siti mengaku tidak mendapatkan stok langsung dari nelayan dalam sepekan terakhir.
"Yang paling laris biasanya cumi-cumi, tapi stoknya gak ada. Lemuru, Mrenying dan Tongkol masih ada. Tapi ya yang kecil-kecil, kalau yang besar gak ada," jelasnya.
Siti merinci, per hari ini harga ikan Lemuru berada di kisaran Rp19 ribu hingga Rp23 ribu, tergantung ukurannya. Sementara untuk ikan Mrenying di kisaran Rp27 ribu hingga Rp32 ribu. Sedangkan Tongkol masih berkutat di rentang Rp20 ribu hingga Rp24 ribu.
"Harganya berbeda tergantung besar kecilnya. Paling terasa kenaikan itu di Mrenying, normalnya itu Rp24 ribu atau Rp25 ribu yang segar dan besar," ungkapnya.
3. Nelayan tunggu cuaca membaik untuk kembali melaut
Dari sisi lain, menurut Ketua Himpunan Nelayan Indonesia (HNSI) Banyuwangi, Hasan Basri, mengatakan libur melaut ini dimanfaatkan para nelayan untuk memperbaiki kapal. Ia juga mengimbau agar para nelayan tidak nekat untuk melaut dalam kondisi gelombang laut yang bisa mencapai 6 meter saat ini.
Kendati alam sudah bersahabat, Ia berharap nelayan untuk bergegas beraktivitas agar tidak memberikan dampak ekonomi yang berkepanjangan. Selain mengganggu ekonomi nelayan sendiri, kondisi ini dikhawatirkan juga akan membuat harga ikan semakin tak terkendali nantinya.
"Para nelayan sementara ini libur melaut, karena cuaca buruk dan kondisi bulan purnama. Jika sudah normal maka akan kembali seperti biasanya, namun sekali lagi juga melihat bagaimana kondisi laut sendiri. Berbahaya atau tidak," jelasnya.
Baca Juga: Anomali Cuaca, Banyuwangi Terasa Dingin Meski Musim Kemarau