Anomali Cuaca, Banyuwangi Terasa Dingin Meski Musim Kemarau

Atmosfer bumi sedang tidak baik-baik saja!

Banyuwangi, IDN Times - Sejak awal Mei 2023 lalu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sudah memasuki musim kemarau. Namun, satu pekan belakangan ini hujan deras sepanjang hari mulai mengguyur. Di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Kalibaru, Kecamatan Glenmore, Kecamatan Licin dan Sempu, hujan bahkan turun dengan deras setiap harinya.

1. Suhu bisa mencapai 19 derajat

Anomali Cuaca, Banyuwangi Terasa Dingin Meski Musim KemarauIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Rudi Suhariyanto, warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, menyebut dalam sepekan terakhir ini hujan deras tak pernah absen. Hujan bahkan nyaris seharian penuh mengguyur Bumiharjo dan sekitarnya. Dia mengatakan, beberapa hari terakhir ini matahari bahkan jarang terlihat dalam waktu lebih dari satu jam.

"Hujan terus-terusan, mulai malam sampai ketemu malam. Berhenti sebentar hujan lagi. Kalau deras biasanya di waktu subuh dan siang hari," kata Rudi kepada IDN Times, Senin (3/6/2023).

Menurut Rudi, selain hujan deras kondisi suhu beberapa hari terakhir juga lebih terasa dingin. Pada siang hari saja, suhu bisa mencapai 23 derajat Celcius. Sementara di pagi hari dan malam hari, suhu bisa mencapai 19 derajat Celcius.

"Adem mas, orang-orang tua pada sering mengeluh masuk angin. Rasanya seperti musim bediding (dingin) tapi kan sekarang belum waktunya," kata Rudi.

Baca Juga: Bocah Korban Perkosaan di Banyuwangi Trauma Lihat Pria Lansia

2. Pengaruh fenomena alam di Samudera Hindia

Anomali Cuaca, Banyuwangi Terasa Dingin Meski Musim Kemarauilustrasi musim hujan (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, menyebut kondisi semacam ini bukanlah sesuatu yang normal terjadi. Menurut Prakiraan Anjar Triyono Hadi, hal ini dipengaruhi oleh keadaan atmosfer bumi yang sedang labil.

Anjar menyebut, terpantau saat ini sedang ada sirkulasi siklonik di Samudera Hindia. Tepatnya di sebelah selatan Banten. Sirkulasi siklonik ini menurut Anjar bisa mempengaruhi cuaca di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Banyuwangi.

"Terjadi semacam perlambatan kecepatan angin di udara, istilahnya konvergensi. Dari situ kemudian membentuk awan hujan disepanjang jalur yang dilewatinya," jelas Anjar.

3. Gelombang juga tinggi, masyarakat diminta waspada

Anomali Cuaca, Banyuwangi Terasa Dingin Meski Musim KemarauIlustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

BMKG memprediksi, untuk beberapa hari kedepan Banyuwangi masih akan terdampak fenomena siklonik tersebut. Hujan deras dan suhu dingin diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah di Banyuwangi, khususnya di wilayah dataran tinggi.

"Prediksi beberapa hari kedepan beberapa wilayah di Banyuwangi masih berpotensi tinggi diguyur hujan. Dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat," katanya.

Sebab itu, BMKG Banyuwangi mengimbau untuk masyarakat agar lebih waspada. Kondisi ini juga berdampak terhadap tinggi gelombang laut, khususnya di perairan pantai Selatan Banyuwangi. Tinggi gelombang bahkan bisa mencapai 4 meter lebih.

"Setelah siklonik ini berakhir, maka akan kembali normal lagi. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk berhati-hati. Pohon tumbang dan ombak besar mungkin saja terjadi," cetusnya.

Baca Juga: Bocah 5 Tahun di Banyuwangi Disekap dan Diperkosa Pria 71 Tahun

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya