Daging Ayam di Ngawi Tembus Rp40 Ribu per Kilogram, Pasar Sepi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ngawi, IDN Times - Harga daging ayam dan sayuran di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur terkerek naik. Lonjakan harga daging ayam ini sudah terjadi sejak Hari Raya Idul Fitri lalu. Pantauan IDN Times, di pasar Besar Ngawi, harga daging ayam potong dijual dengan harga Rp40 ribu per kilogram pada Sabtu (15/7/2023).
Harga ini juga berada di atas harga pada Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo). Tercatat, hari ini rerata harga daging ayam ras di Siskaperbapo per kilogramnya Rp38.064.
1. Pedagang mengeluh sepi pembeli
Kenaikan ini pun dikeluhkan oleh para pedagang. Akibat harga yang melejit, daya beli masyarakat menurun dan pasar menjadi sepi. "Ya beginilah kondisi pasar, sepi seperti pasar mati. Masyarakat engan ke pasar untuk belanja, daya beli menurun drastis," kata Bagus Wijayanto, pedang sembako di pasar Besar Ngawi.
Kalaupun ada yang membeli, kata dia, biasanya hanya anya para pemilik usaha rumah makan dan warung saja. Jumlah pembelian mereka pun tak banyak. "Yang biasanya full dikurangi seperempat belanjaannya."
2. Harga produk pertanian juga terpantau masih tinggi
Tidak hanya daging ayam, harga produk pertanian sayuran seperti buncis dan kentang juga alami kenaikan. Buncis yang biasanya dijual Rp10 ribu naik Rp5 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram. Kentang yang sebelumnya Rp16 ribu naik menjadi Rp19 ribu per kilogramnya.
Kenaikan harga tertinggi terjadi pada bawang putih yang sebelumnya Rp33 ribu naik menjadi Rp40 ribu per kilogram. Disusul bawang merah, dari Rp28 ribu naik menjadi Rp35 ribu per kilogram. Telur ayam yang sebelumnya Rp28 ribu naik Rp2500 menjadi Rp30.500 perkilogramnya. Cabai rawit juga naik, dari Rp24 ribu naik menjadi Rp28 ribu per kilogramnya.
Baca Juga: Survei SRS: Warga Jatim Tak Puas dengan Jokowi karena Sembako Mahal
3. Kenaikan kebutuhan pokok dikeluhkan oleh masyarakat
Sementara itu, salah satu pembeli Wijiantoro mengku harus memutar otak. Wijiantoro yang merupakan pedagang bakso ini mengaku harus mengeluarkan modal lebih dan keuntungan turun drastis. Agar tidak ditinggal pelanggan, ia memilih tidak menaikkan harga tetapi mengecilkan ukuran barang dagangannya.
"Mbok ya pemerintah segera turun ke lapangan, untuk menurunkan harga bahan pokok seperti ayam bawang putih merah telur dan lainnya agar kita yang kecil tidak susah," pintanya.
Baca Juga: Dalam Sepekan 2 Petani Tebu di Magetan Terbakar, Satu Tewas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.