Gas 3 Kg Langka di Banyuwangi Bikin Warga Terpaksa Pakai Gas Kaleng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times – Hampir menyeluruh warga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengeluhkan kelangkaan gas subsidi 3 kg. Dalam dua pekan terakhir ini, kondisi kelangkaan kian menjadi-jadi. Beberapa warga bahkan mulai kembali menggunakan tungku kayu. Dalam kondisi terdesak, segelintir warga malah menggunakan gas kaleng.
1. Gas kaleng lebih mahal
Niken Rahayu (27) ibu muda asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, terpaksa mencari alternatif saat dirinya kehabisan gas di malam hari. Kepada IDN Times Niken bercerita, pada Rabu (26/7) sekitar pukul 09.00 WIB, dia kehabisan gas yang sudah dibelinya beberapa waktu lalu. Saat itu dia sedang memasak air untuk membuatkan susu anaknya yang masih bayi.
"Lah pas lagi masak air gas habis. Sudah mencoba keluar cari gas tapi gak ada. Kosong semua," jelas Niken, Jumat (28/7/2023).
Niken yang bukan warga domisili asli Muncar, merasa sungkan untuk meminjam gas milik tetangga. Hingga akhirnya Niken terpaksa membeli gas kaleng di toko waralaba sekitar. Meskipun dia tahu harganya lebih mahal dan isinya sedikit, namun dalam kondisi urgensi tersebut Ia terpaksa membelinya.
"Untungnya mas (suami) punya kompor portable yang biasa digunakan buat naik gunung," kata Niken.
Baca Juga: Gas 3 Kg Langka di Situbondo Sudah Sejak Dua Bulan Lalu
2. Menunggu besok, gas masih langka
Diluar dugaan, pada hari selanjutnya Niken masih tidak mendapatkan stok gas subsidi 3 kg. Sempat terbesit untuk membeli tabung gas biru atau gas pink, namun Ia urungkan karena harganya yang mencapai ratusan ribu.
"Pikir saya kan ini untuk sementara, tapi kok besoknya tetap gak ada. Ya terpaksa beli lagi, mau gimana lagi," jelasnya.
3. Konsumsi gas meningkat
Sementara itu, pihak Pertamina sendiri telah mencatat jika ada peningkatan jumlah konsumsi gas LPG 3 kg dari masyarakat di Banyuwangi. Hal tersebut diungkapkan Denny Nuhrahanto selaku Sales Brand Manager Pertamina Banyuwangi saat melakukan sidak bersama Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Jumat (28/7/2023).
“Untuk Banyuwangi, sebenarnya pasokan yang kita salurkan masih sama, tidak ada perubahan dari bulan kemarin maupun tahun kemarin juga. Namun, kami melihat tahun ini ada peningkatan konsumsi di masyarakat. Jadi, kebutuhan warga akan LPG tidak seimbang dengan kuota yang telah ditetapkan tahun ini,” ungkap Denny.
Baca Juga: Gas Melon Langka, Banyak Warung di Banyuwangi Tutup Sementara
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.