Pendakian Kawasan Gunung Semeru Ditutup, Entah Sampai Kapan!

Malang, IDN Times - Cuaca ekstrem yang terjadi di Jawa Timur membuat Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali memperpanjang penutupan jalur pendakian. Sebelumnya, BB TNBTS sudah menutup jalur pendakian sampai 8 Februari 2025. Dengan pengumuman ini, para pendaki harus bersabar untuk berjumpa dengan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.
1. Gunung Semeru ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan

Kepala BB TNBT, Rudijanta Tjahja Nugraha menyampaikan jika kondisi cuaca dan berdasarkan himbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrem selama bulan Februari 2025 dan evaluasi pengelolaan pendakian Gunung, BB TNBTS akan memperpanjang penutupan Pendakian Gunung Semeru hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Artinya belum ada kepastian lagi kapan Gunung Semeru akan dibuka lagi.
"Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami ingin memastikan keselamatan dan kenyamanan pengunjung dari ancaman bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem berupa tingginya intensitas hujan dan angin kencang," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (5/2/2025).
2. Ranu Regulo juga ditutup sampai 21 Februari 2025

Tidak hanya Gunung Semeru, Rudijanta juga menyampaikan mereka akan menutup Ranu Regulo. Sama seperti Gunung Semeru, penutupan ini juga disebabkan cuaca ekstrim. Sehingga tidak memungkinkan untuk wisatawan mendirikan tenda di kawasan danau ini.
"Kami juga akan melakukan penutupan sementara kegiatan kunjungan wisata di Ranu Regulo mulai tanggal 6-21 Februari 2025. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta memastikan keselamatan dan kenyamanan pengunjung dari ancaman bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem berupa tingginya intensitas hujan dan angin kencang," tegasnya.
3. BB TNBTS minta masyarakat untuk tidak nekat masuk ke kawasan Gunung Semeru dan Ranu Regulo

Rudijanta meminta kepada seluruh calon pengunjung untuk mematuhi keputusan ini dan dilarang untuk melakukan aktivitas kunjungan secara ilegal. Segala macam bentuk aktivitas ilegal di kawasan konservasi akan mendapatkan peringatan dan tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku.
"Kami berharap kepada masyarakat, pengunjung, pelaku jasa wisata, dan pihak-pihak terkait untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Kami hanya ingin menjaga keselamatan setiap pengunjung di kondisi cuaca ekstrim ini," pungkasnya.