Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari: HTM, Lokasi dan Koleksi

Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asyari berada di kompleks pondok pesantren (ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Nama museum ini sendiri diambil dari tokoh Islam di Indonesia sekaligus pendiri organisasi Nahdlatul Ulama, K.H. Hasyim Asy'ari. Atas jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 17 November 1964 melalui Keppres Nomor 294 Tahun 1964.
Perjalanan panjang sang ulama semasa hidup dilalui dengan berliku. Tekadnya yang kuat dalam mendirikan Ponpes Tebuireng di tahun 1899, tidak hanya sebagai sarana memperkuat ilmu agama tapi juga wadah pergerakan nasional. Bahkan, Fatwa Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 menyatakan dengan tegas bahwa membela Tanah Air merupakan kewajiban kaum beragama.
Untuk memperingati sekaligus mengenang jasanya dalam kemerdekaan Indonesia sekaligus syiar Islam di Tanah Air, pada 19 Desember 2018 lalu Presiden Joko Widodo meresmikan Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy'ari di Jombang, Jawa Timur.
1. Sejarah dibangunnya Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy'ari
Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari mulai dibangun pada tahun 2014 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atas usulan dari K.H. Salahuddin Wahid, tokoh dan pengelola Pesantren Tebuireng. K.H. Salahuddin Wahid atau yang dikenal dengan Gus Solah adalah cucu K.H. Hasyim Asy’ari.
Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy'aridibangun dari anggaran pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek sebesar Rp 30 miliar. Pembangunan museum menghabiskan waktu selama empat tahun, yaitu 2014-2018. Presiden Joko Widodo meresmikan Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy'ari pada 19 Desember 2018 dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Jombang, Jawa Timur.