Bumi Kitiran, Destinasi Wisata Unik dengan 25 Ribu Baling-baling
IDN Times/ Alfi Ramadana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Saat pertama kali memasuki lahan seluas 8000 meter persegi, pandangan mata akan langsung dimanjakan oleh puluhan ribu baling-baling beraneka warna. Baling-baling tersebut semakin indah ketika berputar mengikuti hembusan angin. Terlihat beberapa anak-anak muda berselfie ria menikmati semilir angin sembari melihat pemandangan baling-baling aneka warna. Ya, itu adalah Bumi Kitiran, wisata alternatif yang berada di Bumiaji, Kota Batu.
1. Berawa dari kebun jeruk
IDN Times/ Alfi RamadanaMungkin tak ada yang mengira bahwa area tersebut sebelumnya adalah kebun Jeruk. Sang pemilik kebun, Sukaji Widiantoko berhasil menyulap kebun Jeruk tak produktif miliknya menjadi wahana wisata alternatif yang cukup menarik. Bahkan mulai digemari oleh para kaum millenials karena lokasi wisata cukup isntagramable.
"Dulu awalnya ini adalah kebun Jeruk. Karena sudah tidak produktif akhirnya coba dialihkan untuk wahana wisata yang belum ada di Jawa Timur," ucap Sukaji, Senin (26/8).
2. Kenalkan mainan masa lalu
IDN Times/ Alfi RamadanaSaat ini mungkin sudah tidak banyak orang yang mengenal apa itu kitiran atau baling-baling. Hal itulah yang juga mendorong Sukaji untuk kembali membumikan kitiran yang juga merupakan mainan anak-anak masa lalu. Apalagi di area tersebut juga, angin berhembus cukup kencang. Sehingga sangat tepat keberadaan wahana wisata Bumi Kitiran tersebut.
"Kitiran ini adalah mainan pada masa lalu. Kami berkeinginan untuk membangun sebuah wisata edukasi untuk anak-anak TK, SD maupun SMP agar mereka mengenal kembali mainan yang dulu ada," tambahnya.
3. Akses cukup mudah
IDN Times/ Alfi RamadanaUntuk mencapai lokasi Bumi Kitiran bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Pasalnya jarak dari pusat kota Batu ke lokasi wisata tak terlalu jauh. Meskipun ketika mendekati lokasi wisata memang jarus melalui area jalan berbatu. Sebab, memang lokasi Bumi Kitiran berada di antara perkebunan Jeruk.
"Memang aksesnya masih sedikit sulit. Tetapi kami juga sudah bekerjasama dengan desa. Jika memang nantinya progres dari wisata Bumi Kitiran cukup menjanjikan maka bisa diaspal jalanya," sambungnya.
4. Pengunjung cukup tinggi
IDN Times/ Alfi RamadanaSejauh ini, meskipun baru sepekan dibuka sudah cukup banyak pengunjung yang datang. Dalam satu hari Bumi Kitiran mampu menerima pengunjung hingga 100 orang untuk hari biasa. Jumlah pengunjung akan meningkat pada saat akhir pekan hingga mencapai 200 orang. Untuk biaya masuk, setiap orang dikenai Rp 10000.
"Sejauh ini pengunjungnya ada yang dari Malang saja. Tetapi juga ada yang dari luar kota seperti Yogyakarta. Kebanyakan mereka tahu lokasi Bumi Kitiran dari medsos," ucap Aji.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tahu Telur di Malang, Enaknya Bikin Nagih!
5. Beda dari yang lain
IDN Times/ Alfi RamadanaSementara itu, salah satu pengunjung, Ali Akbar menjelaskan bahwa Bumi Kitiran sebagai wahana wisata yang fresh dan belum ada di Malang Raya. Belum lagi pulihan ribu kitiran atau baling-baling beraneka warna tersebut menjadi daya tarik tersendiri.
"Awalnya saya tahu dari instagram. Lalu penasaran dan saya coba datang ke sini. Ternyata memang lokasinya bagus dan instagramable," jelas Ali.
6. Konsep menarik
IDN Times/ Alfi RamadanaLebih jauh, Ali yang datang dengan rekanya tersebut mengakui bahwa konsep Bumi Kitiran berbeda dengan yang lain. Selama ini kebanyakan wisata yang ada di Malang lebih banyak wisata alam. Sehingga ketika ada sesuatu yang beda hal itu menjadi daya tarik.
"Konsepnya beda dari yang lain. Saya rasa itu yang menjadikan lebih menarik," tandasnya.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Boba Drink Menyegarkan di Malang
