Arema FC Terkendala Pemain Asing Hadapi Persib

Putu Gede membeberkan jika Arema FC tidak bisa memainkan seluruh pemain asingnya. Pasalnya beberapa pemain asing baru bergabung dengan tim, sehingga perlu beradaptasi dengan strategi Singo Edan. Misalnya Charles Raphael yang baru bergabung seminggu yang lalu.

"Skuad kita memang tidak 100 persen, ada sedikit kendala karena beberapa pemain belum bisa bermain. Tapi itu bukan alasan untuk pertandingan lawan Persib Bandung," bebernya.

Meskipun demikian, para pemain lokal siap menambal kekurangan ini. Putu Gede menegaskan siap tidak siap, para pemain Arema FC harus siap jika dibutuhkan dalam pertandingan melawan Persib Bandung.

"Siapapun yang kami mainkan harus siap, karena 28 pemain yang kami miliki mempunyai tanggung jawab yang sama. Pemain asing mungkin juga belum lengkap, mungkin ada 1 sampai 2 yang belum sepenuhnya siap," tegasnya.

Putu Gede juga mengakui jika Persib Bandung adalah lawan yang sulit dihadapi. Pasalnya persiapan mereka sudah sangat matang dalam menghadapi Liga 1 Musim 2023/2024. Ditambah mereka adalah tim yang saat ini dipenuhi pemain bintang dalam skuadnya.

"Mereka adalah tim yang bagus, apalagi selama satu tahun masih dengan pelatih yang sama. Sedangkan kami masih dalam posisi membangun tim, tapi bukan berarti kami harus berkecil hati. Karena sekarang satu tim memainkan 6 pemain asing dan 1 pemain kelahiran 2001 yang harus main 45 menit, jadi saya pikir kekutan kita sudah merata sekarang," jelasnya.

Meskipun demikian, regulasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) ia yakini membuat Liga 1 makin kompetitif. Sehingga keseimbangan kekuatan antar tim bisa terjaga. Tidak seperti musim lalu saat kekuatan antara tim yang kaya dan tim yang biasa saja memiliki jarak kekuatan yang terlalu jauh.

"Tidak seperti yang (musim) kemarin, yang kaya akan bertabur bintang dan yang tidak (kaya) akan biasa saja. Tapi sekarang saya kira sudah merata. Saya menganggap Persib adalah tim bagus, tapi kami memiliki keyakinan san kepercayaan diri untuk pertandingan ini," tuturnya.

Arema FC terpaksa harus bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta lantaran Stadion Gajayana masih tahap renovasi. Mereka mengaku sangat senang diijinkan bermain di Bali karena ini adalah stadion yang bagus dan representatif untuk pertandingan. Bali sebelumnya juga menjadi homebase saat Liga 1 masih berkonsep bubble to bubble akibat COVID-19, sehingga Arema FC sudah terbiasa bermain di sana.

"Semua tim sebenarnya pasti lebih senang bermain di home sendiri, tapi situasi seperti ini harus dijalani dan kami sudah pernah menjalani situasi sulit seperti ini. Jadi kalau ditanya seperti apa perasaannya, tentu kami ingin main di kandang sendiri, ini normal untuk semua tim," paparnya.

Oleh karena itu, ia berharap akan ada Aremania yang datang pada laga yang akan berlangsung pada pukul 19.00 WIB ini. Sehingga anak-anak asuhannya bisa mendapatkan motivasi lebih dan mengamankan 3 poin.

"Kami yakin akan ada suporter yang mendukung, karena kemarin di kandang Dewa United ada meskipun tidak banyak. Di sini juga meskipun tidak banyak, kami yakin pasti ada," pungkasnya.