TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[EKSKLUSIF] Puyol Bicara Soal Trofi Champions hingga Gagalnya Madrid

IDN Times berkesempatan mewawancarai sang legenda

Dok.IDN Times

Surabaya, IDN Times - Legenda FC Barcelona dan tim nasional Spanyol, Carles Puyol, mengunjungi Surabaya pada Rabu (13/3) dan Kamis (14/3). Agenda utama dalam kunjungan pertamanya ke Kota Pahlawan ini adalah "UEFA Champions League Trophy Tour". Selain memamerkan trofi Liga Champions di depan publik, ia juga menjalani serangkaian acara seperti futsal dan VIP dinner dengan media.

IDN Times pun berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan pria 40 tahun tersebut. Dalam sesi interview itu, Puyol berbicara soal tujuan trophy tour tersebut hingga komentarnya tentang Real Madrid yang terjegal di babak 16 besar.

1. Ingin semua penggemar sepakbola rasakan euphoria Liga Champions

IDN Times/Radiktya Catur

Kepada Rosa Folia dari IDN Times, Puyol mengatakan bahwa tujuan utama dari tur trofi ini adalah membawa euphoria Liga Champions ke semua penggemar sepakbola. "Ini merupakan kesempatan yang berharga bagi penggemar sepakbola di Indonesia. Mereka bisa melihat secara dekat piala tersebut. Saya tahu banyak pecinta sepakbola di negeri ini," ujar Puyol.

Baca Juga: Ingin Jadi Legenda Sepak Bola? Simak Tips Puyol Ini

2. Puyol sudah tiga kali angkat trofi Champions

IDN Times/Faiz Nashrillah

Tak salah jika Puyol ingin menularkan euphoria tersebut. Maklum, bek tangguh asal Catalan itu sudah tiga kali angkat piala yang berjuluk "si kuping besar" tersebut. Bagi dia, mengangkat trofi Liga Champions adalah mimpi kecil yang jadi kenyataan.

Puyol lalu mengenang saat Barcelona mampu membalikkan agregat atas klub Ukraina, Dynamo Kiev pada 16 besar liga Champions musim 1993/1994. Pada leg pertama, Blaugrana kalah 1-3. Namun, di leg kedua mereka mampu menjungkalkan Kiev dengan skor 4-1. Gol Koeman di 67 menjadi penentu kemenangan Barca.

"Saya ingat saat itu Koeman mencetak gol. Saya sampai jatuh ke lantai. Dan beberapa tahun kemudian saya menjadi kapten di tim ini. Ini tentu hal yang sangat luar biasa bagi saya," kenang Puyol.

3. Punya tiga momen paling diingat sepanjang karir

Dok.IDN Times

Selain kenangan tersebut, Puyol juga mengaku memiliki tiga momen final Liga Champions yang tak akan pernah ia lupakan selama hidupnya. Pertama, saat final Liga Champion melawan Arsenal tahun 2002. Kala itu, mereka mampu mengandaskan perlawanan anak asuh Arsene Wenger dengan skor 2-1.

Momen tak terlupakan kedua adalah kemenangan di final melawan Manchester United pada tahun 2009. "Terakhir final tahun 2011 juga lawan MU di Wembley. Walaupun saya saat itu tak main, Barca menang 3-1 dan itu luar biasa."

4. Tak pernah mau berpaling dari Barcelona

IDN Times/Radiktya Catur

Rentetan kenangan manis bersama Barcelona tersebutlah bisa jadi yang membuatnya tak berpaling dari Nou Camp. Ia mengaku sebenarnya punya beberapa kali kesempatan untuk meninggalkan Barcelona. Namun, hal itu tak dilakukan oleh pemain yang besar dari akademi Barcelona, La Masia tersebut. "Hati saya tetap untuk Barcelona dan saya memilih menetap dan menutup karir di sana," ujar dia.

Puyol sendiri memang menjadi one man one club. Ia memulai karir profesional bersama Barca tahun 1995 dan gantung sepatu di klub yang sama pada 2014.

Baca Juga: Pilih Barcelona Atau Timnas? Ini Jawaban Puyol

https://www.youtube.com/embed/n5ImT_lCHtM
Berita Terkini Lainnya