TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa ITS Temukan Solusi Kurangi Limbah Baterai 

Jadi gak terlalu sering ganti baterai

Lima mahasiswa ITS yang gagas inovasi. Dok. Humas ITS

Surabaya, IDN Times - Lima mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas inovasi baterai komersial jenis Zinc-Carbon untuk meminimalisasi jumlah limbah melalui metode electrospray. Kelimanya, Andre Novent Chenady, Adinata Setiawan, Alvin Febrianto, Merlin Liyanti, dan Michelle Veronika Mutiara.

Baca Juga: E-Keramba, Teknologi Terbaru Karya Mahasiswa ITS

1. Metode yajg dipakai bikin biaya lebih hemat

Materi pemaparan inovasi mahasiswa ITS. Dok. Humas ITS

Electrospray adalah salah satu metode coating atau pelapisan yang bisa menghasilkan partikel berukuran nano. Juga membuat luas permukaan nikel pada batang karbon baterai menjadi lebih luas, sehingga biaya lebih hemat. Pelapisan ini membuat nikel pada batang karbon baterai terlapis sempurna dengan porositas yang rendah.

Nah, coating dengan metode electrospray dilakukan dengan menghubungkan batang karbon dan jarum metalik dari suntikan berisi larutan nikel dengan suplai energi listrik. Kemudian tegangan tinggi listrik dari suplai energi diatur supaya partikel nikel membentuk taylor cone.

“Setelah kondisi yang diinginkan tercapai, partikel-partikel nikel akan terpancar dan menyelimuti batang karbon,” ujar Andre.

Baca Juga: Presentar, Alat Presensi Pintar Cegah Penularan COVID-19 Karya ITS

2. Minimalisasi ganti baterai, limbah pun akan berkurang

Gambaran sistem kerja inovasi mahasiswa ITS. Dok. Humas ITS

Andre mengklaim, pelapisan nikel pada baterai Zinc-Carbon dapat meningkatkan performanya hingga 130 persen. Dengan begitu, masa penggunaan baterai akan semakin panjang membuat masyarakat tidak perlu sering-sering mengganti baterai sehingga limbah baterai menjadi berkurang.

"Inovasi ini dihasilkan melalui penemuan ide dan riset yang berlangsung selama satu bulan. Inovasi ini masih baru dan belum pernah ada sebelumnya. Jadi, bisa dibilang kami yang mulai menggagas ide ini untuk kali pertama,” klaimnya.

Baca Juga: [WANSUS] Prof. Riyanarto: Tes COVID-19 Lewat Ketiak Lebih Praktis

Berita Terkini Lainnya