Presentar, Alat Presensi Pintar Cegah Penularan COVID-19 Karya ITS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tiga mahasiswa Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Mohammad Jailani, Egik Ardiatmajaya, dan Nanak Cito Tetuko membuat inovasi di tengah pandemik COVID-19. Yakni Presentar, alat presensi pintar.
1. Tujuannya untuk mencegah penularan COVID-19 di sektor pendidikan
Alasan ketiga mahasiswa yang tergabung dalam Tim Insforty mengagas Presentar untuk mencegah kontak fisik. Alat ini nantinya akan dapat melakukan presensi, mendeteksi suhu tubuh, pemberian hand sanitizer otomatis, dan dapat mengetahui riwayat perjalanan seseorang.
Terdapat beberapa inovasi pada Presentar. Pertama, sistem ini menggunakan masked face recognition. Dimaksudkan agar presensi tetap dapat dilakukan meskipun menggunakan masker dan tanpa menyentuh benda apapun.
"Sistem masked face recognition yang ada dapat melakukan pengenalan pada wajah bermasker," ujar Ketua Tim Insfory, Mohammad Jaelani, Senin (8/2/2021).
2. Berikut tahapan dan keunggulan Presentar
Jailani menambahkan, ada lima tahapan proses pada Presentar. Menggunakan Multi-Task Cascaded Convolution Neural Network (MTCNN). Yaitu Facial Image Acquisition, Masked Face Detection Using MTCNN, Image Post-processing, Feature Extraction using FaceNet, dan Face Verification Using SVM.
“Dengan tahapan ini wajah seseorang akan dapat dikenali secara otomatis dan akurat,” terang dia.
Alat ini, kata Jaelani, juga dilengkapi dengan thermal detector yang berfungsi untuk mengetahui suhu tubuh seseorang. Terdapat juga hand sanitizer otomatis agar tangan tetap bersih dan higienis. Nah, untuk mengetahui riwayat perjalanan seseorang, alat ini dilengkapi juga GPS tracking berbasis IoT (Internet of Things).
“Harapannya sebelum masuk ke sekolah, sudah dijamin kesterilan seseorang lewat protokol kesehatan otomatis ini,” jelas mahasiswa angkatan 2018 ini.
“Sehingga alat yang kami buat ini sangat cocok untuk diterapkan pada sektor pendidikan di era normal baru seperti sekarang,” dia menegaskan.
3. Presentar bawa Tim Insforty juara dua nasional
Jerih payah selama dua bulan dari tim bimbingan Brian Raafi’u ini berhasil meraih juara kedua pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Borneo Scientific Fair 4 yang diadakan oleh UKM PP Lisma Universitas Tanjungpura, Januari lalu. Pada kompetisi ini, Insforty Team mengungguli 10 finalis lainnya yang terseleksi dari 56 paper nasional.
Jaelani berharap, ke depannya alat presensi pintar ini bisa terealisasi dan bisa berjalan secara efektif di sekolah-sekolah jika digunakan pada sistem presensi di era normal baru. “Dengan begitu, sistem presensi ini mungkin bisa diterapkan di berbagai sektor seperti industri maupun perkantoran,” pungkasnya.
Baca Juga: Alat Deteksi COVID-19 dengan Bau Ketiak Mulai Dipakai di ITS