Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wartawan Diserang Penjaga SPPG saat Liput Keracunan MBG di Ngawi

Penjaga SPP mengusir dan menyerang wartawan yang meliput pengambilan sampel makanan. IDN Times/Istimewa.
Penjaga SPP mengusir dan menyerang wartawan yang meliput pengambilan sampel makanan. IDN Times/Istimewa.
Intinya sih...
  • Puluhan siswa tumbang, puskesmas penuh sesakGelombang keracunan terjadi sejak siswa pulang sekolah dan berlanjut hingga pagi harinya. Sebanyak 30 siswa memadati Puskesmas Mantingan, sementara 36 lainnya harus dirujuk ke RSUD Mantingan karena kondisi lebih serius.
  • Tenaga medis mengaku kewalahan hadapi lonjakan pasienKepala Puskesmas Mantingan, dr. Muh El Riza, menyebut situasi darurat sempat terjadi karena jumlah pasien datang bertubi-tubi. Petugas Dinas Kesehatan Ngawi memastikan sampel makanan telah diamankan meski situasi sempat ricuh.
  • Penyerangan wartawan warnai proses investigasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ngawi, IDN Times – Suasana mencekam terjadi di Kecamatan Mantingan, Ngawi, setelah kasus keracunan massal MBG menimpa puluhan siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Di tengah upaya mengungkap penyebabnya, kekacauan justru pecah ketika seorang penjaga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengamuk dan menyerang wartawan yang sedang meliput. Serangan menggunakan bata ringan dan papan itu membuat situasi lapangan sempat tak terkendali.

Insiden tersebut berlangsung saat petugas Dinas Kesehatan Ngawi mengamankan sampel makanan dari dapur penyedia MBG. Menu yang diambil mulai dari asem-asem buncis, telur rebus, tahu balado, pisang, hingga nasi liwet diduga kuat menjadi pemicu puluhan siswa tumbang dalam waktu hampir bersamaan.

1. Puluhan siswa tumbang, puskesmas penuh sesak

Istimewa
Susana Puskesmas Mantingan Ngawi penuh sesak siswa diduga keracunan MBG. IDN Times/Istimewa.

Gelombang keracunan terjadi sejak siswa pulang sekolah dan berlanjut hingga pagi harinya. Sebanyak 30 siswa memadati Puskesmas Mantingan, sementara 36 lainnya harus dirujuk ke RSUD Mantingan karena kondisi lebih serius. Beberapa bahkan nyaris pingsan saat dievakuasi.

Bahaudin, siswa SMP, masih terlihat pucat ketika ditemui. “Habis makan MBG langsung mual, pusing, muntah. Teman-teman banyak yang jatuh sakit,” ucapnya lirih.

Puji Lestari, seorang wali murid, mengaku panik melihat kedua anaknya tak kunjung membaik. “Sampai rumah langsung sakit. Dua-duanya. Banyak sekali anak yang keracunan, dari TK sampai pondok,” ujarnya.

2. Tenaga medis mengaku kewalahan hadapi lonjakan pasien

Istimewa
Susana Puskesmas Mantingan Ngawi penuh sesak siswa diduga keracunan MBG. IDN Times/Istimewa.

Kepala Puskesmas Mantingan, dr. Muh El Riza, menyebut situasi darurat sempat terjadi karena jumlah pasien datang bertubi-tubi. “Total 30 pasien kami tangani di sini. Selebihnya di RSUD. Gejalanya sama semua setelah makan MBG,” paparnya. Petugas Dinas Kesehatan Ngawi, Dina Handayani, memastikan sampel makanan telah diamankan meski situasi sempat ricuh.

“Kami bawa nasi liwet, telur rebus, dan menu lain untuk diuji di laboratorium,” katanya.

3. Penyerangan wartawan warnai proses investigasi

Istimewa
Penjaga SPP mengusir dan menyerang wartawan yang meliput pengambilan sampel makanan. IDN Times/Istimewa.

Saat petugas dan wartawan mencoba mendokumentasikan pengambilan sampel, seorang penjaga dapur tiba-tiba mengamuk. Ia hendaj melempar bata ringan dan mengayunkan papan, memaksa para jurnalis mundur menyelamatkan diri. Kericuhan baru mereda setelah petugas lain melerai.

Meski begitu, proses penyegelan dan pengumpulan sampel tetap berjalan hingga tuntas. Beberapa korban kini mulai membaik dan diperbolehkan pulang. Namun, ketegangan belum mereda. Warga Mantingan masih menunggu kepastian penyebab keracunan MBG yang telah membuat puluhan anak tumbang serentak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Cerita PMI Malang di Hong Kong yang Meninggal Sambil Peluk Bayi

04 Des 2025, 16:28 WIBNews