Usai Longsor, Jalur Cangar Bakal Dipasang EWS Digital

Mojokerto, IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa berencana memasang sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) digital sepanjang jalur Cangar - Pacet Mojokerto. Hal ini setelah adanya tragedi longsor menerjang dua mobil sedang melintas hingga menewaskan10 orang.
Khofifah mengatakan, dari pintu masuk Taman Hutan Raya R. Soerjo telah banyak terpasang peringatan bagi para pengguna. Namun dengan keberadaan EWS digital ini nantinya diharapkan bisa memberikan pengamanan ganda bagi para pengguna jalan.
"Tentu dilihat di titik-titik strategis yang memberikan peringatan kepada masyarakat yang juga terkonfirmasi dengan pihak kepolisian untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat kaitan jalan ditutup," ujar Khofifah, Minggu (6/4/2025).
"Pokoknya kita bersama-sama menjaga rasa aman semua merasa nyaman dan tidak ada kekhawatiran terhadap hal yang tidak kita inginkan," tambah dia.
Untuk penanganan terdekat, Khofifah memastikan dalam dua hari ke depan pihaknya meminta agar proses pembersihan bisa segera dilakukan secara intensif. "Mudah-mudahan besok cuaca bagus jadi jam 8 sampai 12 bisa dilakukan pembersihan," ucap Khofifah.
Setelah pembersihan yang diperkirakan membutuhkan waktu dua hari, langkah selanjutnya adalah pemasangan bronjong untuk mencegah longsor di waktu mendatang. Penanganan longsor secara teknis menggunakan biosoil engineering yaitu perbaikan tebing tanah dentan sistem terasering dengan penahan tanah menggunakan bambu dan diatasnya ditanami gebalan rumput vetifer.
Rencananya bronjong akan dibangun setinggi 70 m sepanjang 40 m di area terdampak tanah longsor Melalui Dinas PU Bina Marga Prov. Jatim. "Tujuannya untuk memberikan penguatan kontur tanah yang ada. Maka ada tiga pohon disini akan ditebang agar terasering itu bisa dilakukan," kata Khofifah.
Sedangkan, di sisi jurang pada kiri jalan, Gubernur Khofifah mengatakan akan dilakukan mekanisme penguatan termasuk pembangunan tanggul. Hal itu untuk memberikan rasa aman pada masyarakat yang melintas di jalur tersebut.
Proses pembuatan terasering sendiri disebutnya memerlukan waktu satu bulan. Untuk itu, ia menegaskan akan terus dilakukan koordinasi mendalam dengan berbagai pihak kaitan penutupan-pembukaan jalan selama proses pengerjaan.