Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Survei Litbang Kompas Luluk 3,8 Persen, Tim Kampanye: Kurang Akurat

Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk-Lukman saat debat publik kedua yang digelar KPU Jatim. (Dok. KPU Jatim).

Surabaya, IDN Times - Ketua Tim Kampanye Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah - Lukman Khakim menanggapi soal hasil survei Litbang Kompas. Luluk-Lukman hanya mendapat 3,8 persen pada survei tersebut.

Ketua Tim Kampanye Luluk-Lukman, Fauzan Fuadi mengatakan, Litbang Kompas bukan sekali dua kali melakukan survei yang temuannya menyangkut PKB hampir selalu kurang akurat. Ia pun mencontohkan saat Pemilihan Legislatif (Pilgeg) 2024 kemarin. 

"2024 kemarin contohnya, pas pileg Surveyor hanya turun pada saat mengambil sample. Kami dan kawan-kawan relawan tiap hari turun lapangan. Selesai ambil sample, pulang, ambil honornya dan tidur," ujar Fauzan, Sabtu (16/11/2024). 

Fauzan mengklaim, saat ini sudah banyak pemilih dari paslon lain pindah pilihan ke Luluk-Lukman. Pemilih itu disebut berasal dari 02 yang pindah ke 01. "Yang sebenarnya terjadi, pendukung paslon yang katanya hasil surveinya tinggi itu, banyak yang lari ke Mbak Luluk," ungkap Fauza.

Menurutnya, pemilih Jawa Timur cerdas dan rasional. Mereka sudah bisa memilih mana pemimpin yang layak untuk memimpin Jawa Timur 5 tahun ke depan. " Voters di Jatim cerdas dan rasional. Mereka bisa membedakan mana pemimpin yang bisa kerja dan mana pemimpin yang hanya sibuk mengejar penghargaan dan panggung untuk mendapat tepuk tangan," pungkas dia. 

Seperti diketahui, berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Khofifah-Emil unggul diangka 52,5 persen. Kemudian paslon nomor urut 03, Tri Rismaharini- KH Zahrul Azhar Asumta 20,9 persen. Lalu paslon nomor urut 01 hanya 3,8 persen. Selain itu, dalam survei tersebut 22,8 persen masih belum menentukan pilihan. 

Kemudian untuk elektabilitas berdasarkan wilayah sosiokultur, Khofifah tetap unggul di semua wilayah. Di wilayah Arek yakni Surabaya, Malang, Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang, elektabilas Khofifah-Emil 40,0 persen, Risma-Gus Hans 32,9 persen dan Luluk-Lukman 1,9 persen. 25,2 persen belum menentukan pilihan 

Kemudian di wilayah Mataraman yakni Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Blitar, Madiun dan Bojonegoro elektabilitas Khofifah-Emil 55,3 persen, Risma-Gus Hans 17,0 persen dan Luluk 2,06 persen. Serta 25,1 persen belum menentukan pilihan. 

Lalu untuk wilayah Pandalungan yakni Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Jember dan Banyuwangi, elektabilitas Khofifah-Emil juga sangat unggul yakni 56,6 persen, Risma-Gus Hans 18,0 persen dan Luluk 6,3 persen. Sementara 19,1 persen belum menentukan pilihan. 

Untuk wilayah Madura yang meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, elektabilitas pasangan Khofifah-Emil jauh dari pasangan lainnya, yakni 66,7 persen, Risma-Gus Hans 9,7 persen dan Luluk-Lukman 8,3 persen. Sementara 15,3 persen belum menentukan pilihan. 

Survei Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dari tanggal 2-7 November 2024. Sebanyak 800 responden dipilih secara acak menggunakan metode penculikan sistemnya bertingkat di Provinsi Jawa Timur. Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen, "margin of eror" penelitian kurang lebih 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
Faiz Nashrillah
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us