Rem Blong, Peserta Kopdar 2 Tak di Jalan Tembus Sarangan Celaka

- Kronologi rem blong: Kecelakaan melibatkan dua unit Yamaha Fiz R peserta Kopdar 2-Strok, mengakibatkan luka serius pada Ahmad Nizar Al Haqi (19) dan keluhan wisatawan sejak malam sebelum acara.
- Dikeluhkan wisatawan dan pelaku usaha: Suara knalpot nyaring mengganggu dan membuat tamu enggan singgah di tempat wisata, bahkan anak-anak merasa terancam.
- Respons penyelenggara dan polisi: Permintaan maaf singkat dari penyelenggara, namun keluhan warga hanya dibalas formalitas tanpa perubahan berarti di lapangan.
Magetan, IDN Times – Jalan tembus Sarangan–Cemorosewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang biasanya menjadi jalur tenang menuju wisata alam, mendadak berubah menjadi arena kebisingan pada Minggu (10/8/2025). Ratusan motor dua tak (2-stroke) meraung-raung dalam acara Kopdar di Camp 78, memancing keluhan wisatawan hingga pelaku usaha. Ironisnya, ajang kumpul komunitas ini justru memakan korban.
1. Kronologi rem blong

Di jalan lama jurusan C1000–Mojosemi, tepatnya di pertigaan timur RM Mbah Djoe Resort, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua unit Yamaha Fiz R peserta Kopdar 2- Strok. Motor bernopol AG 5194 JR yang dikendarai Ahmad Nizar Al Haqi (19), warga Desa Bogo, Nganjuk, berboncengan dengan Rahmi Aprilia (17), pelajar asal Desa Ploso, Nganjuk, mengalami rem blong dan menabrak Yamaha Fiz R AE 5375 SK yang sedang terparkir dan diduduki oleh Hadis Putra Rahman (15), pelajar asal Desa Banjarpanjang, Kecamatan Ngariboyo.
Akibatnya, Ahmad Nizar mengalami luka serius. “Sepeda motor korban mengalami gangguan fungsi pengereman hingga menabrak motor yang sedang parkir,” ujar saksi mata, Joko Sudaramawan.
Petugas yang sedang berjaga di lokasi langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
2. Dikeluhkan wisatawan dan pelaku usaha

Sebelumnya diberitakan, acara tersebut dikeluhkan penguna jalan lain dan pelaku usaha. Sejak malam suara knalpot nyaring sudah terdengar, wisatawan asal Solo, Hariyadi, yang datang bersama istri dan anak, mengaku terganggu dan merasa terancam di jalan.
"Anak dan istri saya takut. Anak saya sampai menangis dengar suara knalpotnya,” ungkapnya.
Tak hanya wisatawan, pelaku usaha juga merasakan dampaknya. Pengelola Mbah Djoe Resort mengatakan tamu enggan singgah karena bising.
"Pusing mas, berisik bikin tamu gak mau singgah,” ujarnya.
3. Respons penyelenggara dan polisi

Pihak penyelenggara, Agus MJ, menyampaikan permintaan maaf singkat dan menyebut telah bekerja sama dengan polisi untuk menghimbau peserta agar tertib. Meski polisi berjaga dan menegur, sebagian peserta tetap memacu motor dengan gaya ugal-ugalan. Keluhan warga hanya dibalas formalitas tanpa perubahan berarti di lapangan.
Ajang yang dimaksudkan untuk silaturahmi komunitas ini akhirnya meninggalkan catatan kelam dari wisata terganggu, usaha merugi, hingga satu peserta harus dilarikan ke rumah sakit akibat rem blong.