Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Polisi ekshumasi siswi SMA Taruna Madiun di TPU Dusun Alas Pecah, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. IDN Times/ Istimewa.

Ngawi, IDN Times - Suasana haru mewarnai proses ekshumasi yang dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Alas Pecah, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, pada Rabu (11/9/2024). Sinela (46), ibu dari GPN (16), tak kuasa menahan air mata saat melihat makam putrinya dibongkar. Di sisi lain, suaminya, Bagus Handono (47), mendampinginya dengan tegar, meski kesedihan juga tampak jelas di wajahnya.

1. Kronologi

Polisi ekshumasi siswi SMA Taruna Madiun di TPU Dusun Alas Pecah, Desa/Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. IDN Times/ Istimewa.

Proses ekshumasi ini dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan atas kematian GPN, siswi kelas X SMA Taruna Madiun, yang meninggal pada 12 Juni 2024. Keluarga korban menduga bahwa putrinya meninggal secara tidak wajar. Pembongkaran makam dilakukan oleh Polres Madiun Kota dengan pengamanan ketat dari Polres Ngawi. Garis polisi dipasang di sekitar area penggalian untuk menjaga keamanan dan privasi proses tersebut.

Sekitar pukul 12.00 WIB, tim medis dari Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk dan Kediri menyelesaikan pemeriksaan terhadap jenazah GPN. Hasil dari pemeriksaan ini diharapkan dapat memberi kejelasan atas penyebab kematian korban, yang sebelumnya dinyatakan meninggal akibat pembengkakan paru-paru yang menyebabkan cairan naik ke kepala.

Bagus Handono menceritakan bahwa putrinya mulai sakit pada 8 Juni 2024. "Anak saya sudah sakit sejak Sabtu malam, tapi baru diberitahu kalau demamnya cukup parah pada siang harinya. Dia sempat dirawat di IGD Sogaten," ujarnya. Meski sudah dibawa pulang ke Ngawi, kondisi GPN semakin memburuk hingga akhirnya dilarikan ke RSUD Widodo Ngawi, namun meninggal dunia.

Keluarga korban merasa ada yang janggal dengan kematian GPN. "Saya coba konfirmasi ke pihak sekolah, tapi mereka tidak mengakui adanya pemukulan. Saya juga minta jadwal kegiatan sebelum anak saya masuk rumah sakit, tapi tidak ada kejelasan," tambah Bagus.

2. Ditemukan bukti percakapan di hp dan buku hariannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di