Polemik PBNU, PCNU Magetan: Sudah Clear, Saatnya Jaga Ukhuwah

- Polemik internal PBNU mencapai titik akhir setelah diterbitkannya surat edaran pencabutan tanda tangan Rais Aam dan surat tabayun yang meluruskan status serta proses risalah rapat.
- Ketua PCNU Magetan menyambut baik langkah cepat Syuriyah PBNU, menegaskan bahwa seluruh polemik kini telah tuntas.
- Kiai Susanto Khoirul Fatwa mengajak warga Nahdliyin untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan Nahdliyah serta fokus pada pengabdian untuk umat dan bangsa.
Magetan, IDN Times – Drama internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang sempat menghangat setelah beredarnya Risalah Rapat Harian Syuriyah tertanggal 20 November 2025 akhirnya mencapai titik akhir. Risalah yang memuat permintaan agar Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengundurkan diri dalam waktu 3×24 jam itu sempat menimbulkan kegaduhan di kalangan Nahdliyin.
Namun situasi berbalik cepat. Hanya dua hari berselang, pada Sabtu (22/11/2025), Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menerbitkan Surat Edaran Nomor 4780 yang secara resmi mencabut tanda tangannya pada SK terkait penetapan Penasihat Khusus Ketua Umum PBNU bidang Urusan Internasional.
Di hari yang sama, Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan Katib Aam KH Ahmad Tajul Mafakhir ikut merilis Surat Tabayun Nomor 4778 yang meluruskan status serta proses risalah rapat yang sempat viral.
Ketua PCNU Magetan, KH Susanto Khoirul Fatwa, menyambut baik langkah cepat yang ditempuh Syuriyah PBNU. Ia menegaskan bahwa seluruh polemik kini telah tuntas.
"Alhamdulillah, masalah ini sudah clear. PBNU sudah mengeluarkan dua surat resmi: surat edaran pencabutan tanda tangan Rais Aam dan surat tabayun yang sangat jelas. Jadi tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan,” ujar Kiai Susanto, Minggu (23/11/2025).
Pria yang akrab disapa Kiai Santo ini kemudian mengajak seluruh warga Nahdliyin, terutama di Kabupaten Magetan, untuk menjaga suasana tetap kondusif.
"Mari kita jaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah Nahdliyah. NU rumah besar kita bersama, jangan sampai perbedaan pendapat memecah belah,” tegasnya.
Kiai Santo juga memberikan apresiasi atas sikap cepat dan arif jajaran Syuriyah PBNU yang dianggap mampu meredam kegaduhan sekaligus menjaga martabat organisasi.
"Dua surat ini menunjukkan pimpinan tertinggi Syuriyah sangat peduli menjaga muruah organisasi dan persaudaraan. Kita bersyukur memiliki ulama yang bijaksana seperti Rais Aam dan para wakilnya,” tambahnya.
Dengan keluarnya dua surat resmi tersebut, PBNU menandai berakhirnya polemik yang sempat menyedot perhatian publik. Harapannya, seluruh elemen Nahdliyin kembali bersatu dan fokus pada kerja-kerja pengabdian untuk umat dan bangsa. Magetan pun diharapkan tetap kondusif seperti selama ini, sejalan dengan imbauan tokoh Nahdliyin setempat.














