Magetan, IDN Times - Penemuan mortir tua di ladang milik warga Desa Puntukdoro, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Jawa Timur gegerkan warga sekitar. Mortir berkarat tersebut pertama kali ditemukan petani bernama Sukirno saat memcangkul di ladangnya pada, Selasa (25/06/2024).
Hal ini membuat gempar warga sekitar. Warga kemudian melaporkan temuan itu ke pihak berwajib.
Kasi Humas Polres Magetan, Kompol Budi Kuncahyo, menjelaskan bahwa penemuan bermula ketika Sukirno tengah mencangkul di ladangnya.
"Awalnya, Sukirno mengira benda keras yang ia cangkul adalah batu. Namun, karena penasaran, ia menggali lebih dalam dan menemukan sebuah besi berbentuk botol berwarna coklat berkarat dengan panjang sekitar 50 sentimeter," katanya.
Setelah menyadari bahwa benda tersebut kemungkinan berbahaya, lanjut Kuncahyo, Sukirno segera memindahkannya ke tempat yang lebih aman dan melaporkan penemuannya kepada pihak berwajib.
"Mendapat laporan tersebut, petugas dari Polsek Plaosan segera mengamankan lokasi kejadian dan menghubungi tim identifikasi dari Polres Magetan untuk melakukan olah TKP," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan, benda tersebut diduga kuat adalah mortir sisa peninggalan perang dunia kedua yang gagal meledak.
"Untuk menangani hal-hal yang tidak diinginkan, mortir tersebut diamankan. Selanjutnya Polres Magetan berkoordinasi dengan Tim Jihandak Brimob Polda Jatim," imbuhnya.
Penemuan mortir tua ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas, terutama jika menemukan benda mencurigakan.
"Masyarakat kami imbau untuk tidak mengutak-atik atau memindahkan benda mencurigakan dan segera melaporkannya kepada polisi," pungkasnya.
Selanjutannya mortir tersebut diamankan tim Jihanandak dari Brimob Polda Jatim ketempat yang aman. Sementara itu, Sukirno yang menemukan mortir mengaku bersyukur barang berbahaya tersebut tidak meledak saat terkena cangkulnya. Ia tidak bisa membayangkan jika itu terjadi.
"Alhamdulillah saya selamat, jika pas kena cangkul saya iru meledak, kebayang seperti apa. Bisa berkeping-keping saya," katanya.
Terakhir, ia berharap tidak lagi menemukan benda-benda seperti di atas pada ladangnya. Ia merasa ngeri bila masih ada sisa yang lain. Ia akan selalu waspada.