Pemkab Jombang Tegaskan Tak Perlu Impor Beras Karena Stok Tercukupi

25 Mar 2021, 12:33 WIB

Default Image IDN

Jombang, IDN Times - Pemerintah pusat berencana melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton. Namun, Pemerintah Kabupaten Jombang dengan tegas menyampaikan sampai saat tidak memerlukan pasokan beras impor. Sebab, stok beras di daerah setempat masih terpenuhi. Penegasan itu disampaikan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab yang juga turut mendukung pernyataan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bahwa Jatim tidak perlu impor beras.

"Artinya, Jombang sendiri sebagai lumbung pangan, terutama beras, ini masih lebih (surplus), hasil pertanian Jombang dimakan orang Jombang sendiri itu masih lebih," kata Mundjidah, Kamis (25/3/2021).

1. Stok beras cukup hingga lebaran idulfitri

Default Image IDN

Mundjidah memperkirakan bahwa stok beras di Jombang masih cukup memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran Hari Raya Idulfitri nanti. Sebab, petani padi di Jombang saat ini tengah panen raya.

"Makanya, saya juga mengatakan sesuai kondisi Kabupaten Jombang, apalagi Ibu Gubernur sudah statemen seperti itu, ya kita pasti mendukung (tidak perlu impor beras)," jelas politisi PPP tersebut.

2. Stok gabah 130 ribu ton

Default Image IDN

Senada disampaikan Kepala Dinas Pertanian Jombang, Priadi. Menurut dia, stok beras di kota santri saat ini terbilang aman bahkan hingga hari raya Idulfitri mendatang.

"Gabah kita, (lahan) padi kita itu 42.000 Hektar, yang panen masih 20.000 Hektar. Gabah kita 134 ribu ton di Jombang itu, yang beredar di masyarakat dan lain-lain 130 ribu Ton," ucapnya dihubungi wartawan.

Hal itu menggambarkan bahwa, panen padi pada musim penghujan tahun 2021 di Jombang, sudah cukup untuk dikonsumsi seluruh warga Jombang selama 1 tahun.

"Panen musim penghujan tahun ini kalau dijadikan beras semua, itu bisa menghidupi orang Jombang Setahun. Karena setahun butuh 125 ribu ton beras," katanya.

3. Dorong penjualan beras ke bulog

Sumber gambar : tempo.co

Priadi menyebut, hingga penghujung tahun 2021 nanti, beras hasil panen petani Jombang diperkirakan akan mengalami surplus sebesar 202 Ribu Ton. Sementara terkait dengan turunnya harga gabah di tingkat petani yang hingga jatuh di bawah HPP (Harga Pokok Penjualan). Priadi mengaku telah menelusuri dan memperoleh masukan serta melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait.

"Kesimpulannya, Bulog harus mendorong para mitra Bulog, untuk memasukkan gabah ke Bulog," pungkasnya.