Mbah Semi Viral, Pemkab Magetan Ungkap Fakta di Lapangan

Magetan, IDN Times - Mbah Semi, seorang lansia asal Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menjadi viral setelah videonya membuat Menteri Sosial Tri Rismaharini menangis di depan para wakil rakyat. Ia diceritakan sebagai lansia sebatang kara yang tidak beruntung oleh salah satu DPR RI, berikut fakta-faktanya.
1. Mbah Semi masuk dalam layanan BPJS, DTKS, dan BPNT

Sebelumnya, Anggota DPR RI Muhammad Ali Ridha dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Mensos Risma, menyatakan bahwa Mbah Semi tidak tercatat sebagai penerima bantuan. Hal itu membuat Risma menitikkan air mata.
Namun, Pemkab Magetan bersama Pemdes Gebyog kompak membantah pernyataan tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan Parminto Budi Utomo menegaskan bahwa Mbah Semi telah tercatat sebagai penerima bantuan aktif sejak tahun 2019.
"Mbah Semi sudah masuk dalam layanan BPJS, DTKS, dan BPNT. Beliau juga menerima Bantuan Bunda Kasih dari APBD Kabupaten Magetan senilai Rp 300 ribu setiap bulan," ujar Parminto saat di rumah Semi, Kamis (21/03/2024).
2. Mbah Semi terdaftar sebagai penerima banyak bantuan sejak 2019

Selain itu, lanjutnya, mbah Semi juga mendapat intervensi berbagai bantuan lainnya, seperti dari Balai Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Bantuan Permakanan Kemensos, dan Bantuan Cadangan Pangan.
"Bantuan tersebut ada yang dari tahun 2019, 2020, 2021, sampai saat ini. Kami juga menjamin memfasilitasi kesehatan Mbah Semi. Kartu BPJS Mbah Semi masih aktif," ungkap Parminto.
3. Mbah Semi juga terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemdes Gebyok

Kepala Desa Gebyog Suyanto menambahkan bahwa Mbah Semi juga menerima bantuan dari pemerintah desa.
"Kami selalu mengupayakan agar Mbah Semi dapat bantuan. Kalau pembagian zakat, nama Mbah Semi kami utamakan," kata Suyanto.
Masih menurut Suyanto, fakta di lapangan ini berbanding terbalik dengan pernyataan Ali Ridha yang menyebut Mbah Semi tidak terdata sebagai penerima bantuan.
"Kami harap kasus ini menjadi contoh pentingnya verifikasi data sebelum menyampaikan informasi kepada publik," pungkasnya.