Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mayat Perempuan dan Bayi Ditemukan di Kebun Tebu Kediri

Ilustrasi Mayat. IDN Times/Mardya Shakti

Kediri, IDN Times - Seorang perempuan tanpa identitas ditemukan tewas di area perkebunan tebu, di Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Ditemukan juga bayi di bagian kemaluan korban. Diduga kuat korban meninggal saat dalam proses persalinan. Saat ini jenazah korban beserta bayi dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk menjalani proses visum lebih lanjut.

1. Kondisi sudah busuk, ditemukan oleh pencari rumput

Polisi evakuasi jenazah korban dari perkebunan tebu. IDN Times/ istimewa

Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra mengatakan, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang pencari rumput. Temuan ini lalu diteruskan ke perangkat desa dan polisi. Saat ditemukan kondisi jenazah korban beserta bayi sudah membusuk. Diduga kuat korban meninggal sejak beberapa hari lalu. "Kondisinya sudah membusuk dan kini sudah kita bawa ke RS Bhayangkara," ujarnya, Rabu (29/03/2023).

2. Tak ditemukan identitas di tubuh korban

Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha. IDN Times/ istimewa

Saat ditemukan jenazah dalam keadaan terlentang, menggunakan baju lorek warna putih dan membujur ke barat. Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP. Mereka tidak menemukan adanya identitas pada tubuh korban. Diduga kuat korban habis melahirkan karena ada darah di kemaluannya dan bayi di dekatnya yang sudah mati. "Ditemukan juga bayi di dekat kemaluan korban, diduga baru melahirkan," tuturnya.

3. Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara

Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jenazah tersebut lalu dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk proses identifikasi. Polisi ingin mengungkap identitas jenazah korban terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan mencari tahu penyebab pasti kematian korban. "Saat ini sedang diautopsi ya, untuk identifikasi awal korbannya terlebih dahulu, nanti perkembangannya akan kami sampaikan," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bramanta Pamungkas
EditorBramanta Pamungkas
Follow Us