Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Humas Banyuwangi

Banyuwangi, IDN Times - Pemkab Banyuwangi meluncurkan program “Satu Mahasiswa Satu Ibu Hamil”. Program yang melibatkan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi, Akademi Kesehatan Rustida Banyuwangi, dan Universitas Airlangga kampus Banyuwangi itu bertujuan membantu untuk memastikan kondisi kesehatan dan kecukupan gizi anak sejak dalam kandungan.

”Ini dukungan mewujudkan SDM unggul sesuai visi Presiden Jokowi. Nah, kunci SDM unggul bukan hanya lembaga pendidikan, tapi perhatian sejak hulu, yaitu sejak seorang ibu mengandung. Kan itu 1.000 hari pertama kehidupan sejak awal embrio sampai dua tahun adalah window of opportunity, fase terpenting kehidupan manusia. Begitu ada keliru, bisa memengaruhi perkembangan anak selanjutnya,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas seusai mengumumkan program itu di sela-sela peringatan Hari Kesehatan Nasional, Selasa (12/11).

1. Melalui program Aku Beraksi, satu mahasiswa jurusan kesehatan akan mendampingi satu ibu hamil

IDN Times/Humas Banyuwangi

Dengan diberi nama Aku Beraksi (Bersama Akademisi Selamatkan Ibu dan Bayi) ”One Student One Client”, dalam program tersebut satu mahasiswa jurusan kesehatan mendampingi satu ibu hamil. Selain memantau perkembangan kehamilan ibu, mahasiswa menjadi konselor gizi dan perilaku hidup sehat bagi ibu hamil hingga masa nifas dan selama menyusui hingga dua tahun.

”Tahap awal ini, dilibatkan 300 mahasiswa mulai semester empat di masing-masing kampus yang diajak bekerja sama. Sasaran utama adalah ibu hamil dari keluarga tidak mampu. Pendataannya melalui puskesmas. Ini sekaligus solusi ketersediaan petugas kesehatan, karena tenaga di puskesmas kan terbatas,” tutur Bupati Anas.

“Dari sisi mahasiswa, mereka tidak perlu menunggu hingga lulus untuk menyalurkan ilmunya,” imbuhnya.

2. Bupati Anas berharap program Aku Beraksi akan melahirkan generasi penerus berdaya saing

Editorial Team

Tonton lebih seru di