Longsor, Jalur Penghubung Antardesa di Kabupaten Madiun Lumpuh

Madiun, IDN Times - Jalur transpotasi yang menghubungkan Desa Sumberbendo - Desa Tulung, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun sempat terhambat sejak Senin (3/2) sore hingga Selasa (4/2) pagi. Gara-garanya tebing dengan ketinggian sekitar 12 meter di salah satu sisi jalan longsor. Ini setelah hujan deras mengguyur kawasan setempat selama beberapa jam.
Longsor terjadi di dua titik yang berjarak sekitar 100 meter. Adapun material longsor berupa pepohonan, tanah, dan bebatuan dengan ketebalan 1-2 meter menutup jalan kabupaten itu.
1. Material longsor menutup jalan sepanjang 8 meter

Untuk membuka akses jalan, warga melakukan pembersihan material longsor sepanjang 8 meter secara bergotong royong sejak Selasa pagi. Mereka menggunakan sejumlah alat, seperti cangkul, kereta sorong alias gerobak tangan, dan sekop.
Selain warga, upaya pembersihan juga dibantu oleh sejumlah petugas kepolisian, TNI Angkatan Darat, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun. Sekitar tiga jam kemudian, Jalan yang sebelumnya tertimbun material longsor dapat dilalui para pengendara kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil.
2. Sebagian warga memilih jalur lain dengan jarak lebih jauh

Budi salah seorang warga Desa Sumberbendo mengatakan bahwa ruas jalan tersebut sudah beberapa kali tertutup material longsor. Selama sepekan terakhir, misalnya, bencana itu dua kali terjadi. "Hampir setiap hujan deras selalu longsor," kata dia kepada IDN Times, Selasa (4/2).
Akibatnya, sejumlah warga yang hendak pergi ke Caruban harus menempuh jalur lain, yakni melalui akses di Desa Klangon, Saradan. Meski infrastruktur jalannya lebih bagus lantaran telah diaspal namun waktu tempuhnya lebih lama. "Sekitar satu jam lebih lama," ujar dia.
3. Longsor juga menimbun ladang warga

Selain di jalur Desa Sumberbendo - Desa Tulung, tanah longsor sempat terjadi di lahan yang digunakan bercocok tanam sejumlah komoditas, seperti jagung dan ketela. "Kalau untuk yang menimpa rumah warga belum terjadi selama musim hujan kali ini," ujar Budi.
Namu demikian, warga tetap waspada terhadap bencana tanah longsor. waspada longsor. Sebab, sebagian permukiman berada di bawah tebing yang sewaktu - waktu bisa tertimpa material longsor.
4. BPBD minta warga ikut menjaga keseimbangan alam

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun M.Zahrowi mengatakan bahwa Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan merupakan salah satu wilayah yang rawan longsor. Potensi serupa juga berlaku di wilayah Kecamatan Dagangan, Gemarang, Kare, Wungu, dan Dolopo.
Untuk mengatasi bencana tahunan itu, ia menuturkan agar warga senantiasa menjaga dan merawat ekologi alam yang ada. "Dalam hal ini kami mengajak warga melalui jajaran Kecamatan dan pemerintah desa," ujar Zahrowi.