Kunjungi Ngawi, Wapres Gibran Siap Bantu Petani Mesin Pengering

Ngawi, IDN Times – Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, kembali menyapa para petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (24/5/2025). Didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Gibran memuji capaian luar biasa para petani di Bumi Orek-Orek yang dinilai sukses mengangkat nama Indonesia di mata dunia.
1. Ngawi cetak rekor produktivitas tertinggi nasional

Dalam kunjungan ke Desa Dempel dan pabrik pengolahan padi di Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng, Gibran berdialog dengan 15 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Ia menyampaikan rasa bangga atas capaian Ngawi sebagai daerah dengan produktivitas gabah tertinggi di Indonesia. Bahkan, stok gabah nasional mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni 3,9 juta ton.
"Semua negara datang ke kita. Mereka tanya, kok bisa Indonesia surplus beras di saat negara lain kekurangan? Ini semua berkat kerja keras petani. Per hari ini, stok gabah kita 3,9 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah," kata Gibran disambut tepuk tangan para petani.
2. Petani keluhkan alat pengering, Gibran dan menteri janji bantu

Di balik prestasi membanggakan itu, para petani juga menyampaikan sejumlah keluhan, terutama terkait keterbatasan alat pengering gabah dan mesin pemanen yang belum tersedia merata di semua Gapoktan. Kekurangan fasilitas ini membuat biaya panen jadi lebih mahal dan proses pengolahan hasil panen kurang maksimal.
Menanggapi keluhan tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan pemerintah siap membantu. "Insyaallah kita akan coba beli mesin pengering, karena alat ini sangat dibutuhkan petani di seluruh Indonesia. Kalau sudah ada, harga jual gabah bisa naik 500 sampai 1.000 rupiah per kilogram," tegas Amran.
3. Khofifah: Ngawi jadi inspirasi nasional

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengapresiasi capaian luar biasa Kabupaten Ngawi. Menurutnya, keberhasilan petani Ngawi yang mampu panen hingga tujuh kali dalam dua tahun adalah bukti nyata dari penerapan sistem Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) yang dijalankan dengan baik.
"Pak Menteri tadi bilang, beberapa negara sudah mulai melirik beras dari Indonesia. Dunia menghadapi krisis pangan, tapi kita justru surplus. Ini semua karena kerja keras petani kita," ujar Khofifah.
Ngawi kini menjadi contoh sukses bagi daerah lain di Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Wapres Gibran pun berjanji akan terus mendukung kebutuhan petani agar capaian ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan.