Krisis Air Bersih Magetan, Warga Terpaksa Gunakan Air dari Sawah

Magetan, IDN Times – Warga Desa Kuwon, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tengah menghadapi krisis air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Selama dua pekan terakhir, sumur-sumur warga kering, memaksa mereka mengandalkan air dari sumur sawah untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan mencuci.
1. Air dari sumur sawah kotor tapi tak ada pilihan lagi

Setiap pagi dan sore, warga harus menunggu pemilik sawah menyalakan pompa air untuk mendapatkan air, yang biasanya digunakan untuk mengairi lahan pertanian. Meskipun kualitas air tersebut jauh dari bersih, warga terpaksa menggunakannya. Untuk kebutuhan minum dan memasak, mereka harus membeli air galon seharga Rp5 ribu per galon.
Suwati, salah seorang warga Desa Kuwon, mengungkapkan betapa sulitnya kondisi yang mereka alami. “Sudah dua minggu kami ambil air dari sumur sawah, meskipun kotor. Tapi mau bagaimana lagi? Untuk mandi dan mencuci, terpaksa pakai itu. Kalau untuk minum, kami beli air galon,” katanya, Sabtu (14/09/2024).
Surati, warga lainnya, juga merasa tertekan dengan keadaan ini. “Susah sekali dapat air bersih. Setiap hari harus mencari air untuk masak dan mencuci. Bahkan, saya sampai menggali sumur lebih dalam hingga tiga meter, tapi tetap saja air sulit didapatkan. Bantuan juga belum datang,” keluhnya.
2. Ada sebanyak 40 keluarga di Desa Kuwon yang terdampak

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, setidaknya 40 kepala keluarga di Desa Kuwon terdampak krisis air bersih akibat sumur-sumur mereka mengering. Untuk mengatasi situasi ini, BPBD Magetan telah mulai mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 6.000 liter setiap hari.
“Ada sekitar 40 kepala keluarga yang mengalami kesulitan air bersih karena sumur mereka mengering. Mulai hari ini, kami distribusikan 6.000 liter air per hari untuk membantu warga,” jelas Eka Wahyudi, Kepala Seksi Kedaruratan Logistik BPBD Magetan
3. Masalah ini terulang setiap kemarau

Krisis air bersih di Desa Kuwon bukanlah masalah baru. Setiap musim kemarau tiba, warga desa ini selalu mengalami kesulitan air bersih. Meskipun bantuan air dari pemerintah mulai berdatangan, warga tetap berharap adanya solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan, seperti pembangunan sumur dalam, sehingga mereka tidak lagi bergantung pada bantuan air setiap tahun.
“Kami berharap ke depan pemerintah bisa membangun infrastruktur air bersih yang lebih permanen. Jangan sampai tahun depan kami harus mengalami kesulitan yang sama lagi,” tambah Suwati.