Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kasihan, Harga Mangga Harum Manis Magetan Anjlok Jadi Rp4 Ribu per Kg

Mangga Harum manis di tempat pengepul desa Krajan Kecamatan Parang Magetan yang telah disortir. IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times – Musim penghujan yang datang lebih cepat tahun ini merusak kualitas buah mangga harum manis milik para petani di Kabupaten Magetan Jawa Timur. Serangan lalat buah yang masif membuat kualitas mangga menurun drastis, memaksa harga jualnya di tingkat petani jatuh di angka Rp3500 hingga Rp4 ribu per kilogram. Padahal, pada musim sebelumnya, harga mangga di angka Rp10 ribu per kilogram.

1. Produksi melimpah kwualitas merosot

Muhtar pengepul mangga Harum Manis tengah menyortir buah rusak. IDN Times/ Riyanto.

Muhtar (50), seorang pengepul mangga di Desa Krajan, Kecamatan Parang, mengungkapkan banyaknya buah mangga yang rusak akibat serangan lalat buah. “Produksi memang melimpah, tapi banyak yang rusak. Dari satu ton mangga yang kami kirim ke Jakarta, retur atau BS-nya bisa mencapai satu kuintal lebih ya," jelas Muhtar, Senin (02/12/2024).

Muhtar menambahkan, selain kualitas yang menurun, harga mangga juga anjlok akibat pasokan yang melimpah. “Harga sekarang hanya Rp4 ribu per kilogram, jauh turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp10 ribu per kilogram,” tambahnya.

2. Terancam punah dalam 20 tahun

Mangga Harum Manis dengan kwalitas super. IDN Times/ Riyanto.

Kekhawatiran muncul soal keberlangsungan mangga Harum Manis. Muhtar memprediksi buah ini bisa punah dalam 15-20 tahun ke depan karena banyak petani beralih menanam pohon jati. “Banyak pohon mangga ditebang untuk diganti dengan pohon jati. Yang tersisa hanya pohon tua, tidak ada peremajaan sama sekali,” ungkapnya.

Saat ini, jumlah buah mangga yang dikirim ke Jakarta terus berkurang. Jika dulu setiap musim bisa mencapai ratusan ton, tahun ini hanya sekitar 200 ton. Muhtar berharap mangga Harum Manis tetap lestari karena selain bernilai ekonomi tinggi, buah ini juga menjadi ikon kebanggaan Magetan.

3. Tengkulak mengaku tetap untung

Mangga Harum Manis dengan kwalitas super siap dikirim ke Jakarta. IDN Times/ Riyanto.

Meski kualitas mangga menurun, mangga Harum Manis tetap menjadi ladang penghasilan bagi tengkulak seperti Giman (55). Ia mengaku bisa meraup keuntungan besar setiap musim. “Selama empat bulan musim mangga, hasilnya bisa setara dengan dua ekor sapi. Kadang lebih, kalau harga bagus,” ujarnya.

Seorang petani mangga di Desa Tapen. Ia mengatakan bertani mangga sebenarnya cukup menguntungkan karena tidak memerlukan perawatan khusus seperti durian. “Hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dari anak sekolah hingga kuliah. Beda dengan menanam jati yang butuh waktu 15-20 tahun untuk panen,” kata Kemis. Sayangnya, harga yang sedang anjlok membuat mereka harus memutar otak.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyanto
EditorRiyanto
Follow Us