Jelang Mudik, Petugas Gabungan Gelar Razia Narkoba Terhadap Sopir

Dalam razia itu, petugas hanya mendapati cairan kimia bahan baku pembuatan bata ringan. Bahan itu dititipkan sopir bus untuk dibawa ke Bima. Kemudian cairan yang dikemas dalam jerigen plastik tidak disita oleh petugas. "Alhamdulillah hari kami tidak menemukan sopir yang diindikasikan mengonsumsi narkoba," katanya.

Dalam razia itu petugas mengambil sampel uurine 150 sopir angkot, bus antar kota dan antar provinsi beserta kondekturnya. Mereka satu persatu diminta untuk turun dan diambil air seninya.

Sementara satu sopir bus jurusan Surabaya-Semarang yang dicurigai petugas pernah mengkonsumsi narkoba. Namun, karena pemeriksaan menunjukkan bahwa konsumsi yang ia lakukan sudah cukup lama, ia kemudian dilepaskan serta diberikan pemahaman tentang bahaya narkoba.

Tak hanya sopir bus dan kernet saja yang dirazia, petugas gabungan juga menggeledah barang bawaan yang dibawa oleh penumpang. Nanang menjelaskan razia ini juga sebagai langkah kepolisian untuk menekan angka kecelakaaan lalu lintas. Saat ini, angka kecelakaaan di Tuban sudah mengalami tren penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Alhamdulillah setiap tahunnya angka kecelakaaan di Tuban sudah mulai turun, total tahun ini hanya 800 angka kecelakaaan yang terjadi," katanya.

Selain itu, dalam razia itu Dinas perhubungan Kabupaten Tuban juga memeriksa kelayakan kendaraan dan juga surat kelengkapan pengemudi. Hasilnya juga tidak ditemukan adanya surat kendaraan yang mati serta sopir yang tidak memiliki SIM. "Semua kita libatkan ada Dishub Tuban juga. Dan lagi-lagi kita tidak menemukan sopir atau kendaraan yang tidak layak jalan. Semuanya aman sopir mematuhi peraturan," pungkasnya.