Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pembersihan sampah di area rumah pompa.jpeg
Sampah perabotan yang nyangkut di rumah Pompa Surabaya. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Sampah perabot berupa kursi menyebabkan dua pompa air di Surabaya jebol dan rusak.

  • Kerusakan pada pompa akibat sampah besar seperti kursi dan kasur yang dibuang ke sungai.

  • Pemulihan normalisasi saluran air tertunda, kesadaran warga dalam menjaga kebersihan sungai sangat penting untuk mencegah banjir.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Sampah perabot berupa kursi menyangkut di mechanical screen rumah pompa di Surabaya. Sampah perabotan itu membuat pompa jebol dan rusak.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, mengungkapkan bahwa dua pompa air di Rumah Pompa Kalisari jebol dan tidak berfungsi maksimal akibat tersangkut kursi yang dibuang ke sungai.

"Waktu hujan kemarin, ada genangan di wilayah Karang Menjangan. Itu karena pompa di Kalisari jebol dua. Karena ada kursi yang tersangkut di sana, jadi ada mesinnya yang rusak dan akhirnya pompanya tidak berfungsi," kata Eri, Jumat (31/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa benda-benda besar seperti kursi bahkan kasur yang dibuang ke sungai dapat menyumbat dan merusak mechanical screen pada rumah pompa. Alat ini berfungsi menyaring sampah sebelum air dipompa keluar.

Menurutnya, kerusakan pada pompa tersebut mengakibatkan proses penyedotan air menjadi tidak maksimal, sehingga berpotensi menyebabkan genangan air lebih lama dan meluas, khususnya di kawasan yang mengandalkan rumah pompa tersebut seperti area Dharmahusada hingga Kalisari.

"Sampah-sampah besar yang dibuang ke sungai bisa merusak mesin-mesin di rumah pompa. Kalau pompa rusak, kemampuan untuk menghilangkan genangan air menjadi terhambat, meskipun secara umum genangan saat ini cepat surut setelah hujan reda. Ayolah jangan buang sampah di sungai, sampah apapun itu,” tegas Eri.

Eri menambahkan, pekerjaan normalisasi saluran air di beberapa titik, seperti kawasan Karang Menjangan (dari Jalan Jojoran hingga rumah pompa Dharmahusada) masih belum rampung karena adanya penundaan anggaran dan baru akan dilanjutkan tahun depan. Oleh karena itu, kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan sungai menjadi sangat krusial untuk mencegah banjir sementara proyek-proyek perbaikan masih berjalan.

“Saya meminta tolong kepada seluruh masyarakat Surabaya untuk tidak membuang sampah ke sungai, karena pompa air Kalisari sudah rusak dua akibat tersangkut kursi. Rumah pompa itu harganya mahal dibuat supaya tidak terjadi banjir di Surabaya,” tegasnya.

Eri mengimbau agar seluruh elemen masyarakat, melalui program Kampung Pancasila, dapat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.

"Di Kampung Pancasila itu ada namanya pemilihan sampah dan bank sampah. Ayo ini digerakkan bersama agar tidak ada lagi masyarakat yang buang sampah ke sungai, terutama sampah besar seperti perabotan rumah dan kasur," pungkasnya.

Editorial Team