Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suroboyo bus (Instagram.com/dishubsurabaya)
Suroboyo bus (Instagram.com/dishubsurabaya)

Intinya sih...

  • Ponsel pegawai Suroboyo Bus dicuri oleh penumpang saat di dalam bus.

  • Pencuri ditangkap setelah kembali menaiki Suroboyo Bus.

  • Korban memanfaatkan teknologi CCTV dan koordinasi yang baik untuk mengungkap kejahatan di ruang publik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Ponsel pintar milik pegawai Suroboyo Bus dicuri oleh penumpang saat berada dicas di dalam bus. Pencuri ditangkap setelah kembali menaiki Suroboyo Bus.

Kapolsek Genteng, Kompol Grandika Indera Waspada mengatakan, pencurian itu berawal dari korban yakni NA (24) yang merupakan Helper Suroboyo Bus tengah mengisi baterai ponsel di sudut bus pada Selasa (9/9/2025). NA yang saat itu menyalakan hotspot ponsel terkejut, tiba-tiba hotspot-nya mati.

"Saat bus melintas di Jalan Dharmawangsa, tepatnya di halte area Universitas Airlangga (Unair), intuisinya merasakan ada yang janggal. Korban menyadari ada yang tidak beres ketika koneksi hotspot dari ponselnya tiba-tiba terputus," ujar Grandika, Jumat (12/9/2025).

NA pun langsung memeriksa ponselnya. Benar saja ponsel pintar bermerk ViVO Y 30 itu telah raib.

"Tanpa panik, ia segera bertindak cerdas. NA langsung menghubungi operator pusat Suroboyo Bus untuk meminta akses rekaman kamera CCTV di dalam armadanya," jelas dia.

Dari rekaman tersebut, terlihat seorang wanita dengan lihai mengambil ponsel NA saat penumpang lain sedang turun. Wanita itu diketahui adalah SHP (35) warga Jalan WR Supratman, Surabaya, dengan lihai mengambil ponselnya saat penumpang lain turun. "Berbekal ciri-ciri pelaku, NA menyebar informasi kepada jaringan sesama operator bus," terang Grandika

Upayanya membuahkan hasil. Sebuah informasi masuk bahwa pelaku terlihat dan diperkirakan akan menaiki kembali Suroboyo Bus dari halte Panglima Sudirman sekitar pukul 18.00 WIB.

"Korban bersama saksi kemudian bergerak menuju halte tersebut. Dengan keberanian, mereka mengamankan terduga pelaku saat hendak naik bus," jelas dia.

Pelaku yang telah ditangkap ini langsung dibawa ke Mapolsek Genteng untuk diproses. Dari hasil interogasi, terungkap fakta baru.

"Dalam jeda waktu tiga jam itu, pelaku SHP sempat mampir ke WTC untuk me-reset ponsel curian tersebut dan membuang kartu SIM milik korban, berusaha menghilangkan jejak," tambahnya.

Kini, SHP harus menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Genteng untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Akibat kejadian ini, korban NA mengalami kerugian materiel yang ditaksir mencapai Rp1.500.000.

Kapolsek Grandika turut mengapresiasi aksi sigap korban dan rekan-rekannya. "Tindakan korban yang memanfaatkan teknologi CCTV dan koordinasi yang baik tanpa main hakim sendiri patut diapresiasi. Ini menunjukkan betapa vitalnya fasilitas keamanan dalam mengungkap kejahatan di ruang publik," pungkasnya.

Editorial Team