BPBD Pacitan Giatkan Lagi Simulasi Menghadapi Tsunami

Kegiatan itu bertujuan meningkatkan kewaspadaan warga. Terutama yang tinggal di daerah pesisir pantai dengan panjang sekitar 70 kilometer dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Adapun wilayahnya berada di 25 desa yang masuk tujuh kecamatan, yakni Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Kebonagung, Pacitan, Pringkuku, dan Donorojo.

Warga di wilayah itu diminta lebih waspada. "Kami mengimbau agar warga meningkatkan kesiapsiagaan yang dimulai dari diri sendiri," ujar Didik.

Salah satu kesiapsiagaan yang dilakukan, ia menyatakan dengan mencari tempat perlindungan jika terjadi gempa bumi. Apalagi, titik-titik tempat evakuasi dan jalurnya sudah disiapkan sejak beberapa tahun terakhir.

Lokasi evakuasi itu berupa perbukitan dengan ketinggian lebih dari 30 meter. “Rambu-rambu menuju titik tempat evakuasi sudah dipasang. Masing-masing tempat ada empat jalur (di kawasan permukiman) yang dapat dilalui warga,” ucap dia.

Dengan kesiapan itu diharapkan warga tidak panik dengan potesi terjadinya gempa yang disertai dengan gelombang tsunami. Namun, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan lantaran kemungkinan bencana alam itu terjadi sebagai dampak tumbukan lempeng Eurasia dan Indo-Australia di sepanjang pantai selatan Jawa.

Untuk itu, pihak BPBD akan kembali melangsungkan geladi lapang untuk menghadapi ancaman gempa yang disertai tsunami. Kegiatan itu melibatkan seluruh personel BPBD, relaman, serta warga umum dan dilaksanakan di kawasan Pantai Pancer Door, Pacitan pada Minggu (6/6/2021) besok.

Disinggung tentang kondisi terkini di wilayah perairan Pacitan, Didik menyatakan tidak ada peningkatan signifikan. Bahkan, sejumlah warga masih melakukan aktivitas mencari ikan di laut maupun melakukan jual-beli hasil tangkapan nelayan.

“Memang, ada beberapa warga yang meminta penjelasan tentang potensi tsunami. Kami menyampaikan agar lebih waspada,” Didik mengungkapkan.