BMKG Pastikan Tak Ada Gempa dan Lekuifaksi di Jalan Gubeng Raya

Surabaya, IDN Times - Badan Meteorologi, Kimotologi dan Geofisika (BMKG) melakukan tinjauan langsung ke Jalan Raya Gubeng lokasi amblesnya tanah, Rabu (19/12). Melihat peristiwa tersebut, dia memastikan bahwa tidak ada aktifitas gempa bumi saat kejadian. "BMKG segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di sensor seismik terdekat dengan lokasi terjadinya tanah ambles," ujar Kepala BMKG Juanda, Nurhuda saat ditemui di lokasi.
1. Terjadi dua kali amblesan

Nurhuda menyampaikan, bahwa peristiwa amblesan ini ternyata tercatat dua kali pada sensor seismik BMKG terdekat yaitu sensor PPJI (Prigen Pasuruan Jawa Indonesia) dengan jarak lurus 48 km. "Amblasan pertama tercatat pada pukul 21.41 WIB dan amblasan ke dua pada pukul 22.30 WIB," katanya.
2. Tidak ada gempa bumi

Nurhuda menegaskan, hasil analisis gelombang seismik yang tercatat, diketahui bahwa peristiwa amblesan ini bukan diakibatkan oleh gempa bumi (aktivitas tektonik. "Catatan seismik tidak menunjukkan adanya mekanisme penyesaran batuan dan sensor seismik yang mencatat hanya satu sensor di lokasi terdekat amblesan tanah sehingga merupakan aktivitas lokal," jelasnya.
3. Tidak ada fenomena lekuifaksi

Peristiwa ini, lanjut Nurhuda, lebih tepat disebut sebagai amblesan tanah, bukan lekuifaksi. "Karena tadi dilihat tidak ada fenomena mencairnya material tanah di lokasi kejadian," katanya.
4. Minta warga Surabaya tetap tenang

Tak lupa, Nurhuda juga mengimbau kepada warga Surabaya untuk tetap tenang. Dia meminta agar semua bisa memfilter informasi yang sudah jelas sumbernya. "Tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.